Minggu, 15 Februari 2015

Mewaspadai Bahaya Gerakan Syiah

 Mewaspadai Bahaya Gerakan
Syiah

(Al-Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi)


Permasalahan Syiah, sungguh tak
bisa dipisahkan dari agama.
Bahkan, sangat bersentuhan dengan
akidah yang merupakan fondasi
agama. Maka dari itu, cara
menilainya pun harus dengan
timbangan agama. Hal-hal lain
terkait dengan hukum, keamanan,
dan ketertiban masyarakat harus
disesuaikan dengannya. Lantas,
bagaimanakah penilaian agama
tentang Syiah?

Penilaian agama tentang Syiah
sebenarnya sudah final. Para ulama
yang mulia, sejak dahulu sudah
melakukan kajian yang panjang dan
cermat tentang Syiah. Hasilnya,
Syiah adalah kelompok sesat yang
telah menyimpang dari kebenaran.
Mereka berambisi untuk
menghancurkan Islam dengan cara
menghujat al-Qur’an, menjatuhkan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam , dan mengafirkan para
sahabat beliau yang mulia. Mereka
beragama dengan perkataan dusta
dan persaksian palsu (taqiyah ).
Simaklah keterangan para ulama
berikut ini.

1. Al-Imam Amir asy-
Sya’bi rahimahullah berkata, “Aku
tidak pernah melihat kaum yang
lebih dungu dari Syiah.” (as-Sunnah
karya Abdullah bin al-Imam Ahmad
2/549)

2. Al-Imam Sufyan ats-
Tsauri rahimahullah ketika ditanya
tentang seseorang yang mencela
Abu Bakr dan Umar (yakni Syiah ,
pen. ) berkata, “Ia telah kafir kepada
Allah Subhanahu wata’ala .”
Kemudian ditanya, “Apakah kita
menshalatinya (bila meninggal
dunia)?” Beliau berkata, “Tidak,
tiada kehormatan (baginya)
….” (Siyar A’lamin Nubala karya al-
Imam adz-Dzahabi 7/253)

3. Al-Imam Malik bin
Anas rahimahullah berkata, “Mereka
itu adalah suatu kaum yang
berambisi untuk menjatuhkan
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
namun tidak mampu. Akhirnya,
mereka mencela para sahabatnya
agar kemudian dikatakan bahwa
beliau (Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam) seorang yang
jahat. Sebab, kalau memang beliau
orang saleh, niscaya para
sahabatnya adalah orangorang
saleh.” (ash-Sharimul Maslul ‘ala
Syatimirrasul karya Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah, hlm. 580)

4. Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah
berkata, “Aku belum pernah tahu
ada yang melebihi Rafidhah (Syiah)
dalam persaksian palsu.” (Mizanul
I’tidal karya al-Imam adz-Dzahabi
2/27—28)

5. Al-Imam Ahmad bin
Hanbal rahimahullah berkata, “Aku
tidak melihat dia (orang yang
mencela Abu Bakr, Umar, dan
Aisyah ) itu orang Islam.” (as-
Sunnah karya al-Khallal 1/493)

6. Al-Imam al-Bukhari rahimahullah
berkata, “Bagiku sama saja shalat di
belakang Jahmi (seorang penganut
akidah Jahmiyah) dan Rafidhi
(Syiah) atau di belakang Yahudi dan
Kristen. Mereka tidak boleh diberi
salam, tidak boleh pula dikunjungi
ketika sakit, dinikahkan, dijadikan
saksi, dan dimakan
sembelihannya.” (Khalqu Af’alil
‘Ibad , hlm. 125)
Bisa jadi, Anda berkata, “Itu kan
versi ulama Sunni! Bagaimanakah
keterangan ulama ahlul bait tentang
mereka?” Baiklah, kalau begitu
simaklah keterangan berikut ini.

1. Khalifah Ali bin Abi
Thalib radhiyallahu ‘anhu berdoa,
“Ya Allah, aku telah bosan dengan
mereka (Syiah) dan mereka pun
telah bosan denganku. Maka dari
itu, gantikanlah untukku orang-
orang yang lebih baik dari mereka,
dan gantikan untuk mereka seorang
yang lebih jelek dariku…” (Nahjul
Balaghah , hlm. 66—67, dinukil dari
asy-Syiah wa Ahlul Bait karya Dr.
Ihsan Ilahi Zhahir, hlm. 300)

2. Hasan bin Ali radhiyallahu
‘anhu ma berkata, “Demi Allah!
Menurutku, Mu’awiyah lebih baik
daripada orang-orang yang
mengaku sebagai Syiah-ku, mereka
berupaya untuk membunuhku dan
mengambil hartaku.” (al-Ihtijaj ,
karya ath-Thabrisi hlm. 148, dinukil
dari asy-Syiah Wa Ahlul Bait karya
Dr. Ihsan Ilahi Zhahir, hlm. 300)


Baca selengkapnya di : http://asysyariah.com/manhaji-mewaspadai-bahaya-gerakan-syiah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar