Kamis, 26 Februari 2015

MEMBONGKAR KEDOK JAMA'AH TABLIGH

πŸ’¦πŸ”»πŸ’¦πŸ”»πŸ’¦

πŸ’₯ MEMBONGKAR KEDOK JAMA'AH TABLIGH
-----------------------------------------
(Bagian - 1)

πŸ”„ Jamaah Tabligh, tentu bukan nama yang asing lagi bagi masyarakat kita, terlebih bagi mereka yang menggeluti dunia dakwah.

Dengan menghindari ilmu-ilmu fiqh dan Aqidah yang sering dituding sebagai "BIANG PEMECAH BELAH UMMAT", membuat dakwah mereka sangat populer dan mudah diterima masyarakat berbagai lapisan.

▫Bahkan saking populernya, bila ada seseorang yang berpenampilan mirip mereka atau kebetulan mempunyai ciri-ciri yang sama dengan mereka, biasanya akan ditanya;

πŸ”Ή”Mas, Jamaah Tabligh yaa?”

                 atau

πŸ”Ή“Mas, karkun yaa?”

πŸ’₯ Yang lebih tragis jika ada yang berpenampilan
serupa meski bukan dari kalangan mereka, kemudian langsung dihukumi sebagai Jamaah Tabligh.

πŸ“’ Pro dan kontra tentang mereka pun meruak.
❓Lalu bagaimanakah hakikat jamaah yang berKiblat ke India ini?

πŸ‘‰ Kajian kali ini adalah jawabannya.

πŸ”΅ Pendiri Jamaah Tabligh
-------------------------------------

πŸ”³ Jamaah Tabligh didirikan oleh SEORANG SUFI dari tarekat
JISYTIYYAH yang berakidah MATURIDIYYAH dan bermadzhab
fiqih Hanafi.
πŸ”»Ia bernama Muhammad Ilyas bin
Muhammad Isma’il Al-Hanafi Ad-Diyubandi Al-Jisyti Al-Kandahlawi kemudian Ad-Dihlawi. Al-Kandahlawi
merupakan nisbat dari Kandahlah, sebuah desa yang terletak di daerah Sahranfur. Sementara Ad-Dihlawi
dinisbatkan kepada Dihli (New Delhi), ibukota India.
Di tempat dan negara inilah, markas gerakan Jamaah Tabligh berada. Adapun Ad-Diyubandi adalah nisbat dari Diyuband, yaitu madrasah terbesar bagi penganut madzhab Hanafi di semenanjung India. Sedangkan Al-Jisyti dinisbatkan kepada tarekat Al-Jisytiyah, yang didirikan oleh Mu’inuddin Al-Jisyti.
Muhammad Ilyas sendiri dilahirkan pada tahun 1303 H. dengan nama asli Akhtar Ilyas.
Ia meninggal pada tanggal 11 Rajab 1363 H.
πŸ“š(Bis Bri Musliman, hal.583, Sawanih Muhammad Yusuf, hal. 144-146, dinukil dari Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 2)

▪▫▪

πŸ”΅ Latar Belakang Berdirinya Jamaah Tabligh
-------------------------------------

Asy-Syaikh Saifurrahman bin Ahmad Ad-Dihlawi mengatakan;
”Ketika Muhammad Ilyas melihat mayoritas orang Meiwat (suku-suku yang tinggal di dekat Delhi, India) jauh dari ajaran Islam, berbaur dengan orang-orang Majusi para penyembah berhala Hindu, bahkan bernama dengan nama-nama mereka, serta tidak ada lagi keislaman yang tersisa kecuali hanya nama dan keturunan, kemudian kebodohan yang kian merata, tergeraklah hati Muhammad Ilyas.

Pergilah ia ke Syaikhnya dan Syaikh tarekatnya, seperti Rasyid Ahmad Al-Kanhuhi dan Asyraf Ali At-Tahanawi untuk membicarakan permasalahan ini.
Dan ia pun akhirnya mendirikan gerakan tabligh di India, atas perintah dan arahan dari para syaikhnya tersebut.”
πŸ“š(Nazhrah ‘Abirah I’tibariyyah Haulal Jama’ah At-Tablighiyyah, hal. 7-8, dinukil dari kitab Jama’atut Tabligh Aqa’iduha Wa Ta’rifuha, karya Sayyid Thaliburrahman, hal.19)

πŸ’’ Merupakan suatu hal yang ma’ruf di kalangan tablighiyyin (para pengikut jamah tabligh, red), bahwasanya Muhammad Ilyas mendapatkan tugas dakwah tabligh ini setelah kepergiannya ke Makam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
πŸ““(Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 3)


🚦......bersambung

〰〰〰

πŸ“‘ sumber :
 http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=153


πŸ”—WhatsApp Al-Manshurah Singaraja
=================================


πŸ’¦πŸ”»πŸ’¦πŸ”»πŸ’¦

πŸ’₯ MEMBONGKAR KEDOK JAMA'AH TABLIGH
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Bagian - 2)

πŸ”΅ Markas Jama'ah Tabligh
-------------------------------------

πŸ”° Markas besar mereka berada di Delhi, tepatnya di daerah Nizhamuddin.
Markas kedua berada di Raywind, sebuah desa di kota Lahore (Pakistan).
Markas ketiga berada di kota Dakka (Bangladesh).

⭕ Yang menarik, pada markas-markas mereka yang berada di daratan India itu, terdapat hizb (rajah) yang berisikan Surat Al-Falaq dan An-Naas, nama Allah yang agung, dan nomor 2-4-6-8 berulang 16 kali dalam bentuk segi empat, yang dikelilingi beberapa kode yang tidak dimengerti.
πŸ““(Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 14)

❌ Yang lebih mengenaskan, mereka mempunyai sebuah Masjid di kota Delhi yang dijadikan markas oleh mereka, di mana di belakangnya TERDAPAT EMPAT BUAH KUBURAN. Dan ini menyerupai orang-orang Yahudi dan Nashrani, di mana mereka menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih dari kalangan mereka sebagai masjid.
☝Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai masjid, bahkan mengkhabarkan bahwasanya mereka adalah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah.
πŸ“š(Lihat Al-Qaulul Baligh Fit Tahdziri Min Jama’atit Tabligh, karya Asy-Syaikh Hamud At-Tuwaijiri, hal. 12)


🚦.......bersambung

〰〰〰

πŸ“‘ sumber :
 http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=153

πŸ”—WhatsApp Al-Manshurah Singaraja
================================


πŸ’¦πŸ”»πŸ’¦πŸ”»πŸ’¦

πŸ’₯ MEMBONGKAR KEDOK JAMA'AH TABLIGH
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Bagian - 3)

πŸ”΅ Asas dan Landasan Jama'ah Tabligh
-------------------------------------

▪Jama'ah Tabligh mempunyai suatu asas dan landasan yang sangat teguh mereka pegang, bahkan cenderung berlebihan.

πŸ”˜ Asas dan landasan ini mereka sebut dengan Al-Ushulus Sittah (enam landasan pokok) atau Ash-Shifatus Sittah (Sifat yang Enam / Enam Sifat).

☑ Dengan rincian sebagai berikut:

πŸ”· Sifat PERTAMA:
Merealisasikan Kalimat Thayyibah Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah.

Mereka menafsirkan makna Laa Ilaha Illallah dengan:
“mengeluarkan keyakinan yang rusak tentang sesuatu dari hati kita dan memasukkan keyakinan yang benar tentang dzat Allah, bahwasanya Dialah Sang Pencipta, Maha Pemberi Rizki, Maha Mendatangkan Mudharat dan Manfaat, Maha Memuliakan dan Menghinakan, Maha Menghidupkan dan Mematikan”.

Kebanyakan pembicaraan mereka tentang tauhid, hanya BERKISAR PADA TAUHID RUBUBIYYAH SEMATA.
πŸ““(Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 4)

☝Padahal makna Laa Ilaha Illallah, sebagaimana diterangkan para 'Ulama adalah:
“Tiada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Allah.”
πŸ“š(Lihat Fathul Majid, karya Asy-Syaikh 'Abdurrahman bin Hasan Alusy Syaikh, hal. 52-55).

Adapun makna merealisasikannya adalah merealisasikan tiga jenis tauhid;
πŸ‘‰Al-Uluhiyyah
πŸ‘‰Ar-Rububiyyah
πŸ‘‰dan Al-Asma waSh Shifat
πŸ“˜(Al-Quthbiyyah Hiyal Fitnah Fa’rifuha, karya Abu Ibrahim Ibnu Sulthan Al-‘Adnani, hal. 10)

Dan juga sebagaimana dikatakan Asy-Syaikh 'Abdurrahman bin Hasan:
“Merealisasikan tauhid artinya membersihkan dan memurnikan tauhid (dengan tiga jenisnya, pen) dari KESYIRIKAN, BID'AH, dan KEMAKSIATAN.”
πŸ“š(Fathul Majid, hal. 75)

Oleh karena itu, Asy-Syaikh Saifurrahman bin Ahmad Ad-Dihlawi mengatakan bahwa di antara ‘keistimewaan’ Jama'ah Tabligh dan para pemukanya adalah apa yang sering dikenal dari mereka bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berikrar dengan Tauhid. Namun tauhid mereka TIDAK LEBIH DARI TAUHID-NYA KAUM MUSYRIKIN QURAISY MAKKAH, di mana perkataan mereka dalam hal Tauhid hanya berkisar pada tauhid Rububiyyah saja, serta kental dengan warna-warna Tashawwuf dan Filsafatnya. Adapun Tauhid Uluhiyyah dan Ibadah, mereka sangat kosong dari itu.

Bahkan dalam hal ini, mereka termasuk golongan orang-orang musyrik. Sedangkan Tauhid Asma waSh Shifat, mereka berada dalam lingkaran Asya’irah serta Maturidiyyah, dan kepada Maturidiyyah mereka lebih dekat”.
πŸ““(Nazhrah ‘Abirah I’tibariyyah Haulal Jamaah At-Tablighiyyah, hal. 46)

πŸ”· Sifat KEDUA:
Shalat dengan Penuh Kekhusyukan dan Rendah Diri.

Asy-Syaikh Hasan Janahi berkata:
“Demikianlah perhatian mereka kepada shalat dan kekhusyukannya. AKAN TETAPI, di sisi lain mereka SANGAT BUTA TENTANG RUKUN-RUKUN SHALAT, KEWAJIBAN-KEWAJIBANNYA, SUNNAH-SUNNAHNYA, HUKUM SUJUD SAHWI, DAN PERKARA FIQIH LAINNYS YANG BERHUBUNGAN DENGAN SHALAT DAN THAHAARAH.
Seorang Tablighi (pengikut Jamaah Tabligh, red) tidaklah mengetahui hal-hal tersebut kecuali hanya segelintir dari mereka.”
πŸ““(Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 5- 6)

πŸ”· Sifat KETIGA:
Keilmuan yang Ditopang dengan Dzikir.

↪ Mereka membagi ilmu menjadi dua bagian.
⭕ Yakni ilmu
Masail dan ilmu Fadhail.

πŸ”Ž Ilmu Masail, menurut mereka, adalah ilmu yang dipelajari di negeri masing-masing.
πŸ”Ž Sedangkan ilmu Fadhail adalah ilmu yang dipelajari pada ritus Khuruj (lihat penjelasan di bawah, red) dan pada majlis-majlis tabligh.

πŸ”¦ Jadi, yang mereka maksudkan dengan ilmu adalah sebagian dari Fdhail Amal (amalan-amalan utama, pen) serta dasar-dasar pedoman Jama'ah (secara umum), seperti sifat yang enam dan yang sejenisnya, dan hampir-hampir tidak ada lagi selain itu.

πŸ“Œ Orang-orang yang bergaul dengan mereka tidak bisa memungkiri tentang keengganan mereka untuk menimba ilmu agama dari para 'Ulama, serta tentang minimnya mereka dari buku-buku pengetahuan agama Islam. Bahkan mereka berusaha untuk menghalangi orang-orang yang cinta akan ilmu,

dan berusaha menjauhkan mereka dari buku-buku agama dan para 'Ulama-nya.
πŸ““(Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 6 dengan ringkas)

πŸ”· Sifat KE EMPAT:
Menghormati Setiap Muslim.

↪ Sesungguhnya Jama'ah Tabligh tidak mempunyai batasan-batasan tertentu dalam merealisasikan sifat keempat ini, khususnya dalam masalah Al-Walaa' (kecintaan) dan Al-Baraa' (kebencian).

▫Demikian pula perilaku mereka yang BERTENTANGAN dengan kandungan sifat keempat ini, di mana mereka MEMUSUHI orang-orang yang menasehati mereka atau yang berpisah dari mereka, dikarenakan beda pemahaman, walaupun orang tersebut ‘Alim Rabbani.

⭕ Memang, hal ini tidak terjadi pada semua tablighiyyin, tapi inilah yang disorot oleh kebanyakan orang tentang mereka.
πŸ““(Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 8)

πŸ”· Sifat KELIMA:
Memperbaiki Niat.

↪ Tidak diragukan lagi bahwasanya memperbaiki niat termasuk pokok agama dan keikhlasan adalah porosnya.

Akan tetapi semuanya MEMBUTUHKAN ILMU. Dikarenakan Jama'ah Tabligh adalah orang-orang yang minim ilmu agama, maka banyak pula kesalahan mereka dalam merealisasikan sifat kelima ini. Oleh karenanya engkau dapati mereka biasa shalat di masjid-masjid yang dibangun di atas kuburan.
πŸ““(Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 9)

πŸ”· Sifat KEENAM:
Dakwah dan Khuruj di Jalan Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

↪ Cara merealisasikannya adalah dengan menempuh KHURUJ (keluar untuk berdakwah, pen) bersama Jama'ah Tabligh.
πŸ‘‰ 4 Bulan untuk seumur hidup
πŸ‘‰ 40 Hari pada tiap tahun
πŸ‘‰ 3 hari setiap bulan
πŸ‘‰ atau dua kali berkeliling pada tiap minggu.
Yang pertama dengan menetap pada suatu daerah dan yang kedua dengan cara berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah yang lain. Hadir pada dua majelis ta’lim setiap hari, majelis ta’lim pertama diadakan di masjid sedangkan yang kedua diadakan di rumah.

⌚ Meluangkan waktu 2,5 jam setiap hari untuk menjenguk orang sakit, mengunjungi para sesepuh dan bersilaturahmi, membaca satu juz Al-Qur’an setiap hari, memelihara dzikir-dzikir pagi dan sore, membantu para jama'ah yang khuruj, serta (berkumpul, kemudian) i’tikaf pada setiap malam Jum’at di Markaz (biasa disebut Malam Ijtima'i).

πŸ”…Dan sebelum melakukan khuruj, mereka selalu diberi hadiah-hadiah berupa KONSEP BERDAKWAH (ala mereka, pent) yang disampaikan oleh salah seorang anggota jama'ah yang berpengalaman dalam hal Khuruj.
πŸ““(Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 9)

☝Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah berkata;
“Khuruj di jalan Allah adalah khuruj untuk berperang. Adapun apa yang sekarang ini mereka (Jama'ah Tabligh, pent) sebut dengan khuruj maka ini BID'AH. Belum pernah ada (contoh) dari salaf tentang keluarnya seseorang untuk berdakwah di jalan Allah yang harus dibatasi dengan hari-hari tertentu.
Bahkan hendaknya berdakwah sesuai dengan kemampuannya tanpa dibatasi dengan jama'ah tertentu, atau dibatasi 40 hari, atau lebih sedikit atau lebih banyak.”
πŸ“š(Aqwal Ulama As-Sunnah fi Jama’atit Tabligh, hal. 7)

☝Asy-Syaikh 'Abdurrazzaq ‘Afifi berkata;
“Khuruj mereka ini bukanlah di jalan Allah, tetapi di jalan πŸ‘‰Muhammad Ilyas.
Mereka tidaklah berdakwah kepada Al-Qur’an dan As Sunnah, akan tetapi berdakwah kepada (pemahaman) Muhammad Ilyas, Syaikh mereka yang ada di Banglades (maksudnya India, pent).
πŸ“š(Aqwal Ulama As-Sunnah fi Jama’atit Tabligh, hal. 6)


🚦.......bersambung

πŸ”ŽTambahan: Enam Sifat di atas, biasanya di sampaikan ba'da shalat subuh, dan ini terus di ulang-ulang oleh mereka.

〰〰〰

πŸ”—WhatsApp Al-Manshurah Singaraja
=================================

πŸ’¦πŸ”»πŸ’¦πŸ”»πŸ’¦

πŸ’₯ MEMBONGKAR KEDOK JAMA'AH TABLIGH
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Bagian - 4)

πŸ”΅ Aqidah Jama'ah Tabligh dan Para Tokohnya
-------------------------------------

⚡ Jama'ah Tabligh dan para tokohnya, merupakan orang-orang yang sangat rancu dalam hal Aqidah.

❌ Demikian pula kitab referensi utama mereka Tablighin Nishab atau Fadhail A’mal karya Muhammad Zakariya Al-Kandahlawi, merupakan kitab yang PENUH dengan kesyirikan, bid’ah, dan khurafat.

πŸ”Ž Di antara sekian banyak kesesatan mereka dalam masalah Aqidah adalah:

πŸ“Œ 1. Keyakinan tentang Wihdatul Wujud (bahwa Allah
menyatu dengan alam ini).
πŸš«πŸ“•(Lihat kitab Tablighi Nishab, 2/407, bab Fadhail Shadaqat, cet. Idarah Nasyriyat Islam Urdu Bazar, Lahore)

πŸ“Œ 2. Sikap berlebihan terhadap orang-orang shalih dan keyakinan bahwa mereka mengetahui ilmu ghaib.
πŸš«πŸ“•(Lihat Fadhail A’mal, bab Fadhail Dzikir, hal. 468-469, dan hal. 540-541, cet. Kutub Khanat Faidhi, Lahore)

πŸ“Œ 3. Tawassul kepada Nabi (setelah wafatnya) dan juga kepada selainnya, serta berlebihannya mereka dalam hal ini.
πŸš«πŸ“•(Lihat Fadhail A’mal, bab Shalat, hal. 345, dan juga bab Fadhail Dzikir, hal. 481-482, cet. Kutub Khanat Faidhi, Lahore)

πŸ“Œ 4. Keyakinan bahwa para syaikh sufi dapat menganugerahkan berkah dan ilmu laduni.
πŸš«πŸ“•(lihat Fadhail A’mal, bab Fadhail Qur’an, hal. 202- 203, cet. Kutub Khanat Faidhi, Lahore)

πŸ“Œ 5. Keyakinan bahwa seseorang bisa mempunyai ilmu KASYAF, yakni bisa menyingkap segala sesuatu dari perkara ghaib atau batin.
πŸš«πŸ“•(Lihat Fadhail A’mal, bab Dzikir, hal. 540- 541, cet. Kutub Khanat Faidhi, Lahore)

πŸ“Œ 6. Hidayah dan keselamatan hanya bisa diraih dengan mengikuti tarekat Rasyid Ahmad Al-Kanhuhi.
πŸš«πŸ“•(lihat Shaqalatil Qulub, hal. 190)

Oleh karena itu, Muhammad Ilyas sang pendiri Jama'ah Tabligh telah membai’atnya di atas tarekat Jisytiyyah pada tahun 1314 H.
Bahkan terkadang ia bangun malam semata-mata untuk melihat wajah Syaikhnya tersebut.
πŸš«πŸ“• (Kitab Sawanih Muhammad Yusuf, hal. 143, dinukil dari πŸ““ Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 2)

πŸ“Œ 7. Saling berbai’at terhadap pimpinan mereka di atas empat tarekat sufi:
⛔ Jisytiyyah
⛔ Naqsyabandiyyah
⛔ Qadiriyyah
⛔ dan Sahruwardiyyah
πŸ““(Ad-Da’wah fi Jaziratil ‘Arab, karya Asy-Syaikh Sa’ad Al-Hushain, hal. 9-10, dinukil dari Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 12)

πŸ“Œ 8. Keyakinan tentang keluarnya tangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari kubur beliau untuk berjabat tangan dengan Asy-Syaikh Ahmad Ar-Rifa’i.
πŸš«πŸ“•(Fadhail A’mal, bab Fadhail Ash-Shalati ‘alan Nabi, hal. 19, cet. Idarah Isya’at Diyanat Anarkli, Lahore)

πŸ“Œ 9. Kebenaran suatu kaidah, bahwasanya segala sesuatu yang menyebabkan permusuhan, perpecahan, atau perselisihan -walaupun ia benar- maka harus dibuang sejauh-jauhnya dari manhaj Jama'ah.
πŸ““(Al-Quthbiyyah Hiyal Fitnah Fa’rifuha, hal. 10)

πŸ“Œ 10. Keharusan untuk bertaqlid
🚫⛔ (lihat Dzikir Wa I’tikaf Key Ahmiyat, karya Muhammad Zakaria Al Kandahlawi, hal. 94, dinukil dari πŸ““ Jama’atut Tabligh ‘Aqaiduha wa
Ta’rifuha, hal. 70)

πŸ“Œ 11. Banyaknya cerita-cerita khurafat dan hadits-hadits LEMAH atau PALSU di dalam kitab Fadhail A’mal mereka, di antaranya apa yang disebutkan oleh Asy-Syaikh Hasan Janahi dalam kitabnya Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 46-47 dan hal. 50-52.
Bahkan cerita-cerita khurafat dan hadits-hadits palsu inilah yang mereka jadikan sebagai bahan utama untuk berdakwah.

☝Wallahul Musta’an


🚦.......bersambung

➕ Dan sesungguhnya masih banyak lagi Kesyirikan dan Bid'ah-Bid'ah yang di amalkan oleh Tokoh dan para Pengikut Jama'ah Tabligh, dengan keterbatasan ruang dan waktu, penjelasan di atas in syaa ALLAH mencukupi.

〰〰〰

πŸ”—WhatsApp Al-Manshurah Singaraja



Tidak ada komentar:

Posting Komentar