Kamis, 19 Februari 2015

AKIBAT BURUK PERTEMANAN DAN KEDEKATAN


🌋⚡🌋⚡🌋

💫AKIBAT BURUK PERTEMANAN DAN KEDEKATAN

📑Dalam catatan sejarah, banyak terkoleksi contoh kasus pertemanan dan kedekatan yang menjadikan seseorang tersesat.

💥Diantara contoh kasus tersebut adalah sebagai berikut:
"Kisah Abu Thalib yang terhalang dari Islam karena pengaruh temannya".

📓Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari (no. 3884):
“Saat menjelang kematian Abu Thalib, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam datang menjenguknya.

🔥Ternyata di sisi Abu Thalib telah ada Abu Jahl dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Al-Mughirah.

🍁Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berkata:
‘Wahai pamanku, ucapkanlah Laa ilaaha illallah (tiada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allah, pen.), sebuah kalimat yang akan kujadikan hujjah (pembelaan) untukmu di hadapan Allah’.

💢Lantas berkatalah Abu Jahl dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Al-Mughirah:
‘Apakah kamu benci terhadap agama Abdul Muththalib (agama berhala, pen.)?!’

🌴Dan setiap kali Rasulullah Shallahu'alaihi wasallam menawarkan kalimat "Laa ilaaha illallah" kepada Abu Thalib, maka setiap kali itu pula Abu Jahl dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Al-Mughirah menimpalinya dengan perkataan di atas.

🌋Hingga kata terakhir yang diucapkan Abu Thalib kepada mereka adalah:
‘(Aku) di atas agama Abdul Muththalib (menyembah berhala)’.”

📙Demikian pula secara lebih tegas disebutkan dalam Shahih Muslim No.39:
💉“…Dia (Abu Thalib) berada di atas agama Abdul Muththalib (menyembah berhala) dan tidak mau mengucapkan kalimat 'Laa ilaaha illallaah'.”

💺Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata:
🚀“Betapa bahayanya teman yang buruk terhadap seseorang. Kalau tidak ada pengaruh dari dua orang tersebut (Abu Jahl dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Al-Mughirah, pen.) bisa jadi Abu Thalib menerima ajakan Nabi untuk mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaah dan wafat sebagai pemeluk agama Islam.”
📚(Al-Qaulul Mufid Syarh Kitabit Tauhid 1/224)

💉 Abu Dzar Al-Harawi terseret ke dalam madzhab Asy’ari karena kedekatannya dengan Al-Qadhi Abu Bakr Ath-Thayyib.

📖Di dalam kitab Siyar A’lamin Nubala’ (17/558-559) dan Tadzkiratul Huffazh (3/1104-1105) karya Al-Imam Adz-Dzahabi disebutkan bahwa Abu Dzar Al-Harawi, seorang ulama terkemuka di masanya terseret ke dalam madzhab sesat Asy’ari, disebabkan kedekatannya dengan tokoh madzhab tersebut yang bernama Al-Qadhi Abu Bakr Ath-Thayyib.

🔄Bermula dari pertemuan pertama di Kota Baghdad, kemudian disusul dengan pertemuan kedua, dan demikian seterusnya.

🔀Hingga akhirnya terseret ke dalam madzhab Asy’ari, sebagaimana yang dinyatakan Abu Dzar Al-Harawi sendiri:
“Akhirnya aku mengikuti madzhabnya.”

🚫Tidak sampai di situ, ia pun kemudian menyebarkan madzhab Asy’ari tersebut di Kota Makkah.

💺Al-Imam Adz-Dzahabi berkata:
💥“Dia mendapatkan ilmu kalam dan madzhab Asy’ari dari Al-Qadhi Abu Bakr Ath-Thayyib, kemudian menyebarkannya di Kota Makkah. Orang-orang yang berasal dari negeri-negeri maghrib arabi (magharibah) menyambutnya dan membawa akidah sesat tersebut ke Negeri Maroko dan Andalusia (Spanyol).

❗Padahal sebelumnya para ulama di beberapa negeri tersebut tidak menyukai ilmu kalam. Bahkan mereka adalah orang-orang yang mumpuni di bidang ilmu fiqh, hadits, atau bahasa Arab.”
📚(Siyar A’lamin Nubala’ 17/557)

🔥 Kisah ‘Imran bin Hiththan menjadi khawarij karena pengaruh istrinya.

💢'Imran bin Hiththan adalah seorang yang hidup di masa tabi’in. Dia meriwayatkan hadits dari sekelompok sahabat Nabi. Dia juga terkenal akan kesungguhannya dalam menuntut ilmu dan hadits.

💫Ia dahulunya berakidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, namun di akhir hayatnya terseret ke dalam akidah sesat Khawarij.

💺Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata:
🍁“Adalah Imran bin Hiththan tergolong orang yang terkenal di kalangan madzhab Khawarij, padahal sebelumnya dia kesohor akan kesungguhan dalam menuntut ilmu dan hadits, kemudian terseret ke dalam fitnah (Khawarij).”

💺Ya’qub bin Syaibah berkata:
“Dia berjumpa dengan sekelompok sahabat Nabi, namun di akhir hayatnya terseret ke dalam akidah Khawarij.

🌋Hal ini disebabkan sepupu wanita/ anak pamannya (yang bernama Hamnah, pen.) yang memiliki akidah sesat Khawarij, yang ia menikahi dengan tujuan untuk mengembalikan sepupunya itu ke dalam akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

💥🔥Akan tetapi, justru sang istrilah yang menyeretnya ke dalam akidah Khawarij.”

🍃Hal senada juga disampaikan oleh Al-Imam Muhammad bin Sirin. (Lihat Tahdzibut Tahdzib karya Al-Hafizh Ibnu Hajar, 8/108-109)

📇(Sumber: WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia 1)

✋Saudaraku, perhatikanlah siapa teman main/ teman dudukmu. Karena baik dan kesholehannya akan membimbingmu ke Surga, dan kejahatan/ keburukannya akan mengantarkanmu kedalam kebinasaan.
Wal iyyadzubillah..

☝Dan semoga kita selalu mendapatkan taufiq dari Allah Ta'ala agar senantiasa kokoh diatas Sunnah. Semoga bermanfaat.
Wallaahu a'lam.
_______________________
📝Catatan:
(Sumber: Pesan ini disebarluaskan oleh BB Da'wah Ahlussunnah). www.forumdakwahahlussunnah.com
🔀🔀🔀🔀🔀🔀🔀🔀

🌴 WhatsApp Belajar Sunnah

🌾🌿💐🌾🌿


Tidak ada komentar:

Posting Komentar