💥💰⏰ *3 MUSIBAH YANG TERLUPAKAN*
💢💥❗️Manusia ditimpa musibah diwaktu siang dan malam, dengan 3 musibah.
Yang terkadang dia tidak menghiraukannya:
1⃣Umurnya yang terus berkurang setiap harinya.
Namun berkurangnya umur tidak dia hiraukan, ketika berkurang sedikit saja dari hartanya ia pun akan terus memikirkannya.
Dalam keadaan :
"Harta bisa diganti, sedangkan umur tidak ada gantinya."
2⃣Setiap hari manusia memakan dari rizki Alloh. Apabila dari sesuatu yang halal maka akan ditanya (dimintai pertanggung jawabannya) oleh Alloh, jika itu dari sesuatu yang haram maka akan hukum atas perbuatannya.
🔎 Sementara seseorang tidak mengetahui akhir dari hisab, perhitungan amalnya.
3⃣Setiap hari ia semakin mendekat kepada negri akhirat dan semakin menjauh dari dunia.
Maka sungguh celaka, ia tidak bersungguh-sungguh meraih negri akhirat yang kekal sebagaimana kesungguhannya dalam mengejar dunia yang fana.
❓🚧Dalam keadaan ia tidak mengetahui apakah tempat kembalinya adalah Al Jannah yang tinggi ataukah An Naar yang sangat panas.
"اللهم لا تجعل الدنيا أكبر همنا ولا مبلغ علمنا ولا إلى النار مصيرنا واجعل الجنة هي دارنا."
"Ya Alloh, janganlah Engkau jadikan dunia cita-cita terbesar kami, tidak pula akhir pengetahuan kami. Janganlah Engkau jadikan an naar tempat kembali kami, jadikanlah al jannah tempat tinggal kami."
💰🚘Tatkala engkau mengumpulkan dunia, engkau berusaha untuk merealisasikan angan-anganmu niscaya engkau tidak akan mendapati angan-angan yang lebih indah dari pada angan-angan (baca: cita-cita) Nabi Yusuf 'alaihis sallam :
(تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ) يوسف : ١٠١
"Yaa Alloh, matikanlah aku dalam keadaan islam dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang yang sholeh." Surat Yusuf : 101.
💐❗️Sungguh saya sangat sedih tatkala ketika membaca ucapannya Ibnu Utsaimin -Rahimahullohu- :
"إذا رأيت نفسك متكاسلا عن الطاعة، فاحذر أن يكون الله قد كره طاعتك"
"Apabila engkau memandang dirimu malas dalam melaksanakan ketaatan (kepada Alloh), maka hati-hatilah kemungkinan Alloh tidak suka ketaatanmu."
🔸Alloh Ta'ala berfirman :
ْ(كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ) التوبة : ٤٦.
"Akan tetapi Alloh tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Alloh pun melemahkan keinginan mereka." At Taubah : 46.
========
🔰🌠Forum Salafy Purbalingga
↗JOIN dengan kami di chanel:
http://tlgrm.me/ForumSalafyPurbalingga
Jumat, 28 Oktober 2016
Minggu, 23 Oktober 2016
BOLEHKAH MEMBELI RUMAH MELALUI PINJAMAN BANK RIBAWI ? 💸
🏡 BOLEHKAH MEMBELI RUMAH MELALUI PINJAMAN BANK RIBAWI ? 💸
🎙Pertanyaan :
🗯 Apakah diperbolehkan bagi saya mengambil pinjaman dari bank ribawi untuk membeli rumah ? Berilah kami faedah semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.
📝 Dijawab oleh Asy Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullahu ta'ala :
🏡 Jikalau engkau sangat butuh dengan sepotong roti untuk dimakan dan menyelamatkan jiwamu dari kematian, maka janganlah engkau mengambil pinjaman dari bank sepeser pun, apalagi untuk membangun rumah atau membeli mobil (tentunya lebih tidak diperbolehkan).
🍖 Allah menghalalkan bagimu bangkai, daging babi, hewan yg mati dipukul, dan hewan yg mati karena jatuh. Allah menghalalkan itu semuanya untukmu ketika dalam kondisi darurat. Dan tidak menghalalkan riba untukmu.
💸 Sesungguhnya riba sangat berbahaya, sesungguhnya riba sangatlah berbahaya. Maka janganlah engkau bermuamalah dengan riba. Dan bersabarlah, karena Allah azza wa jalla berfirman yg artinya :
📖 "Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan memberi jalan keluar baginya dan memberi rizki dari arah yg tidak disangka-sangka"
💥 Maka riba itu dosanya sangatlah besar dan urusannya sangatlah berbahaya, dan orang yang menghalalkan riba dihukumi kafir. Jika engkau butuh rumah,maka bersabarlah sampai Allah memberi rizki kepadamu, dan bersandarlah hanya kepada Allah serta lakukanlah sebab-sebabnya hingga Allah menyediakan rumah untukmu. Dan jika tidak terwujud (apa yang kau inginkan untuk memiliki rumah), maka engkau selamat dari perbuatan memerangi Allah.
💸 Karena pelaku riba itu memerangi Allah - wal 'iyaadzubillah - sebagaimana firman Allah yg artinya : "Dan jika kalian tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Dan jika kalian bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagi kalian pokok harta kalian, kalian tidak menzhalimi dan tidak pula dizhalimi" Allah mengumumkan perang atas pelaku riba. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, pemberi riba, pencatat dan kedua saksinya.
⁉️ Apa yang kau inginkan setelah adanya laknat?
⁉️ Apakah sebuah rumah memberikan manfaat kepadamu, dalam keadaan jahannam ada di hadapanmu?
✳️ Maka hendaknya seorang mukmin bertakwa kepada Allah dan bersabar atas kefaqirannya dan kebutuhannya. Karena Allah berfirman yang artinya :
📖 "Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar".
⛈ Bersabarlah, dan Allah akan memberimu pahala yang sangat besar sebagai ganti dari perbuatanmu berhadapan dengan laknat, kemarahan, kemurkaan dan hukuman Allah. Memikul kesusahan di dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemurkaan Allah dan hukuman-Nya.
✳️ Kita memohon kepada Allah untuk mencukupi kita dengan keutamaan dan karunia-Nya dari segala sesuatu yang menimbulkan kemarahan dan kemurkaan-Nya. Sesungguhnya Rabb kita maha mendengarkan doa. Dan semoga shalawat Allah dan salam-Nya tercurahkan kepada nabi kita Muhammad, kepada keluarganya dan para shahabatnya.
📚 Sumber :
📖 Mausu'ah Muallafat Wa Rasail Wa Fatawa Asy Syaikh Rabii' Al Madkhali. Jilid I hal. 134-135
✏️Alih bahasa : Al Ustadz Abu Umair
🌍 Channel Yuk Ngaji Semarang :
📻
🎙Pertanyaan :
🗯 Apakah diperbolehkan bagi saya mengambil pinjaman dari bank ribawi untuk membeli rumah ? Berilah kami faedah semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.
📝 Dijawab oleh Asy Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali hafizhahullahu ta'ala :
🏡 Jikalau engkau sangat butuh dengan sepotong roti untuk dimakan dan menyelamatkan jiwamu dari kematian, maka janganlah engkau mengambil pinjaman dari bank sepeser pun, apalagi untuk membangun rumah atau membeli mobil (tentunya lebih tidak diperbolehkan).
🍖 Allah menghalalkan bagimu bangkai, daging babi, hewan yg mati dipukul, dan hewan yg mati karena jatuh. Allah menghalalkan itu semuanya untukmu ketika dalam kondisi darurat. Dan tidak menghalalkan riba untukmu.
💸 Sesungguhnya riba sangat berbahaya, sesungguhnya riba sangatlah berbahaya. Maka janganlah engkau bermuamalah dengan riba. Dan bersabarlah, karena Allah azza wa jalla berfirman yg artinya :
📖 "Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan memberi jalan keluar baginya dan memberi rizki dari arah yg tidak disangka-sangka"
💥 Maka riba itu dosanya sangatlah besar dan urusannya sangatlah berbahaya, dan orang yang menghalalkan riba dihukumi kafir. Jika engkau butuh rumah,maka bersabarlah sampai Allah memberi rizki kepadamu, dan bersandarlah hanya kepada Allah serta lakukanlah sebab-sebabnya hingga Allah menyediakan rumah untukmu. Dan jika tidak terwujud (apa yang kau inginkan untuk memiliki rumah), maka engkau selamat dari perbuatan memerangi Allah.
💸 Karena pelaku riba itu memerangi Allah - wal 'iyaadzubillah - sebagaimana firman Allah yg artinya : "Dan jika kalian tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Dan jika kalian bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagi kalian pokok harta kalian, kalian tidak menzhalimi dan tidak pula dizhalimi" Allah mengumumkan perang atas pelaku riba. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, pemberi riba, pencatat dan kedua saksinya.
⁉️ Apa yang kau inginkan setelah adanya laknat?
⁉️ Apakah sebuah rumah memberikan manfaat kepadamu, dalam keadaan jahannam ada di hadapanmu?
✳️ Maka hendaknya seorang mukmin bertakwa kepada Allah dan bersabar atas kefaqirannya dan kebutuhannya. Karena Allah berfirman yang artinya :
📖 "Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar".
⛈ Bersabarlah, dan Allah akan memberimu pahala yang sangat besar sebagai ganti dari perbuatanmu berhadapan dengan laknat, kemarahan, kemurkaan dan hukuman Allah. Memikul kesusahan di dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemurkaan Allah dan hukuman-Nya.
✳️ Kita memohon kepada Allah untuk mencukupi kita dengan keutamaan dan karunia-Nya dari segala sesuatu yang menimbulkan kemarahan dan kemurkaan-Nya. Sesungguhnya Rabb kita maha mendengarkan doa. Dan semoga shalawat Allah dan salam-Nya tercurahkan kepada nabi kita Muhammad, kepada keluarganya dan para shahabatnya.
📚 Sumber :
📖 Mausu'ah Muallafat Wa Rasail Wa Fatawa Asy Syaikh Rabii' Al Madkhali. Jilid I hal. 134-135
✏️Alih bahasa : Al Ustadz Abu Umair
🌍 Channel Yuk Ngaji Semarang :
📻
Sabtu, 22 Oktober 2016
SEPERTI BINATANG BUAS DAN API
Ashhaabus Sunnah:
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
💢 SEPERTI BINATANG BUAS DAN API ... 🔥
🔸Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
💢 "Rasa marah seperti binatang buas. Jika pemiliknya melepaskannya, niscaya dia akan memangsa pemiliknya.
🔥 Dan syahwat itu seperti api. Apabila dinyalakan oleh pemiliknya, maka akan membakar pemiliknya."
📚 Al Fawaaid hal. 159
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
️قال ابن القيم رحمه الله :
الغضب مثل السبُع إذا أَفلتَه صاحبُه بدأ بأكله.
والشهوة مثل النار إذا أضرَمها صاحبُها بدأت بإحراقه.
📚 الفوائد صـ159
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
🚀©hannel telegram: https://tlgrm.me/ashhabussunnah
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
💢 SEPERTI BINATANG BUAS DAN API ... 🔥
🔸Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
💢 "Rasa marah seperti binatang buas. Jika pemiliknya melepaskannya, niscaya dia akan memangsa pemiliknya.
🔥 Dan syahwat itu seperti api. Apabila dinyalakan oleh pemiliknya, maka akan membakar pemiliknya."
📚 Al Fawaaid hal. 159
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
️قال ابن القيم رحمه الله :
الغضب مثل السبُع إذا أَفلتَه صاحبُه بدأ بأكله.
والشهوة مثل النار إذا أضرَمها صاحبُها بدأت بإحراقه.
📚 الفوائد صـ159
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
🚀©hannel telegram: https://tlgrm.me/ashhabussunnah
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
Sabtu, 15 Oktober 2016
TANDA-TANDA KEJUJURAN DALAM UKHUWWAH
💐🌹🌻🌷 TANDA-TANDA KEJUJURAN DALAM UKHUWWAH
أربع تعرف بهن الأخوة:
١- الصفح قبل الاستقالة.
٢- وتقدم حسن الظن قبل التهمة.
٣- ومخرج العذر قبل العتب
٤- وبذل الود قبل المسألة.
Empat perkara yang dengannya ukhuwwah (persaudaraan) bisa diketahui benar-benar ada atau tidak:
1. Memaafkan sebelum dimintai maaf.
2. Mendahulukan berbaik sangka sebelum menuduh.
3. Mencarikan alasan sebelum menegur.
4. Berkorban memberikan apa yang dicintai sebelum diminta.
📚 Bahjatul Majalis, 131
🌍 Sumber || https://twitter.com/channel_moh/status/787278040954994688
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
أربع تعرف بهن الأخوة:
١- الصفح قبل الاستقالة.
٢- وتقدم حسن الظن قبل التهمة.
٣- ومخرج العذر قبل العتب
٤- وبذل الود قبل المسألة.
Empat perkara yang dengannya ukhuwwah (persaudaraan) bisa diketahui benar-benar ada atau tidak:
1. Memaafkan sebelum dimintai maaf.
2. Mendahulukan berbaik sangka sebelum menuduh.
3. Mencarikan alasan sebelum menegur.
4. Berkorban memberikan apa yang dicintai sebelum diminta.
📚 Bahjatul Majalis, 131
🌍 Sumber || https://twitter.com/channel_moh/status/787278040954994688
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Rabu, 12 Oktober 2016
JADILAH PEMAAF AGAR ALLAH JUGA MENGAMPUNI DOSA-DOSAMU
💐🌹🌻🌷 JADILAH PEMAAF AGAR ALLAH JUGA MENGAMPUNI DOSA-DOSAMU
✍🏻 Al-Imam Ibnu Hibban rahimahullah berkata:
الواجب على العاقل لزوم الصفح عند ورود الإساءة عليه من العالَم بأسرهم؛ رجاء عفو الله جل وعلا عن جناياته التي ارتكبها في سالف أيامه.
"Yang wajib atas orang yang berakal adalah selalu berlapang dada dan memaafkan ketika datang perbuatan buruk terhadap dirinya dari seluruh dunia, dalam rangka mengharapkan pemaafan dari Allah Jalla wa Ala atas berbagai kejahatan yang telah dia lakukan pada hari-harinya yang telah lalu."
🌍 Sumber || https://twitter.com/hamed_junaibi/status/785906224940417024
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bitly/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Al-Imam Ibnu Hibban rahimahullah berkata:
الواجب على العاقل لزوم الصفح عند ورود الإساءة عليه من العالَم بأسرهم؛ رجاء عفو الله جل وعلا عن جناياته التي ارتكبها في سالف أيامه.
"Yang wajib atas orang yang berakal adalah selalu berlapang dada dan memaafkan ketika datang perbuatan buruk terhadap dirinya dari seluruh dunia, dalam rangka mengharapkan pemaafan dari Allah Jalla wa Ala atas berbagai kejahatan yang telah dia lakukan pada hari-harinya yang telah lalu."
🌍 Sumber || https://twitter.com/hamed_junaibi/status/785906224940417024
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bitly/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Selasa, 11 Oktober 2016
RENUNGAN KEMATIAN DI HARI KELAHIRAN
RENUNGAN KEMATIAN DI HARI KELAHIRAN
"Setiap jiwa pasti akan merasakan mati..." (Ali Imran:185)
Kematian...sebuah kepastian yang pasti akan menghampiri kita diantara begitu banyak ketidakpastian dalam hidup ini. Namun sayangnya,,kebanyakan kita seringkali tersibukkan menyiapkan segala yang belum pasti dibanding menyiapkan diri untuk sebuah kepastian bernama kematian.
Seperti halnya kebanyakan kita hari ini...
Hari ini,,mungkin sebagian kita sedang memutar kembali ingatan bahwa tepat sekian tahun yang lalu adalah hari dimana Allah Ta'ala menakdirkannya hadir ke dunia setelah sekitar sembilan bulan berselimut kasih sayang dalam perut Ibu.
Hari ini sebagian kita mungkin tengah mempersiapkan perayaan indah bertajuk "Hari Ulang Tahun",,entah untuknya,,anaknya atau kerabat dan temannya. Mungkin mereka lupa jika manusia yang paling mulia,,Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tak pernah merayakan hari kelahiran beliau,,begitu juga tiga generasi terbaik ummat ini. Tak ada satu pun dari mereka yg merayakan hari kelahirannya. Karenanya merayakan ulang tahun sama dengan merayakan kebid'ahan,,perayaan yang berakar dari sikap tasyabbuh terhadap orang-orang kafir, padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka." (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Ada pula yang sibuk menyiapkan pakaian untuk perayaan ulang tahunnya,,padahal mungkin saja di suatu tempat,,sebuah mesin tenun sedang memintal benang-benang kain kafan,,barangkali itu untuknya.
“Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” (An-Nahl: 61)*
Mungkin ada pula yang tertawa penuh kebahagiaan menyambut usia baru,,padahal mungkin saja tak lama lagi akan ada tangisan penuh kesedihan dari keluarganya yang mengantar jenazahnya ke rumah terakhir.
“Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (An-Nisa`: 78)
Hari ini,,mungkin sebagian yang lain sedang sibuk menghitung jumlah usia yang diberikan Allah Ta'ala untuknya,,lalu berhura-hura dengan dalih bentuk syukur,,padahal bentuk rasa syukur itu bukan begitu.
Al-Imam Ibnu Al-Qayyim rahimahullah berkata, syukur itu tidak akan terwujud kecuali jika dibangun di atas lima perkara. Yaitu dengan merendahkan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,,mencintai-Nya,,mengakui bahwa nikmat tersebut merupakan karunia dari Allah Subhanahu wa Ta'ala,,memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan lisannya, dan tidak menggunakan nikmat tersebut untuk perkara yang dibenci oleh Allah." (1)
Sebagian yang lain mungkin tengah dihadang gelisah menghadapi pertanyaan "kapan" yang sering bertamu dari semua sisi,,kapan menikah?,,kapan punya anak?,,kapan punya rumah?,,kapan begini dan begitu. Usia yang menanjak seharusnya tidak membuat sabar dan baiksangka kita menurun,,sebab akan selalu ada hikmah yang bisa kita petik di setiap perubahan usia kita,,hikmah yang mengajak kita untuk menjadi lebih baik,,lebih sabar,,lebih bersyukur,,lebih berbaiksangka,,lebih mengingat kematian dan lebih menambah keimanan kita kepada-Nya sebelum kita benar-benar beranjak pergi meninggalkan dunia fana ini. Karena jika nyawa telah sampai di kerongkongan maka tertutuplah semua kesempatan itu.
Jika saja kita lebih sering merenungi segala nikmat-Nya,,yang tak kan mampu kita hitung,,maka tak ada lagi keluh yang menghiasi hati dan lisan kita. Tengok saja setiap nikmat yang melekat pada raga kita,,mata yang masih bisa melihat,,telinga yang masih mendengar,,udara yang masih bisa kita hirup,,jantung yang berdetak,,mulut yang masih mengeluarkan suara. Bukankah semua itu nikmat yang tak ternilai?? Jika sedikit saja nikmat kesehatan itu Allah ambil,,maka kita hanya bisa terbaring tak berdaya,,hanya mengharap bantuan orang lain. Mungkin saat itu kita baru akan mengingat-Nya,,lalu tak henti memohon kesembuhan dari-Nya. Namun saat nikmat kesehatan kembali hadir,,kebanyakan kita lebih sering lupa mengingat-Nya,,lupa tentang kematian,,lupa jika hidup di dunia ada batas waktunya.
Kegelisahan atas pertanyaan "kapan" semestinya bisa diredam dengan keyakinan akan iman kepada taqdir-Nya
Semestinya kita lebih gelisah jika di sekian usia yang telah Allah Ta'ala berikan,,kita belum menyadari untuk apa kita diciptakan,,kita belum juga introspeksi diri apa saja yang telah kita persiapkan untuk bekal kehidupan yang kekal nanti.
Sungguh ada yang lebih penting dari mengingat hari kelahiran,,yaitu mengingat kematian.
"Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (kematian).” (HR. At-Tirmidzi no. 2307, An-Nasa`i no. 1824, Ibnu Majah no. 4258. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata tentang hadits ini, “Hasan shahih.”)*
Bukankah saat gigi kita dicabut ada rasa sakit yang mendera? Lalu sudahkah kita merenungi bagaimana keadaan kita ketika nyawa kita dicabut dari jasadnya?
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): ‘Keluarkanlah nyawamu.’ Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (Al-An’am: 93)
Bukankah ujian lisan jauh lebih menegangkan dari ujian tulisan? Lalu sudahkah kita meresapi bagaimana keadaan kita ketika menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur? Mampukah lisan kita menjawabnya dengan benar?
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (Ibrahim: 27)
Bukankah nilai nol di rapor kita selama menuntut ilmu itu menyedihkan? Lalu pernahkah kita menyadari bagaimana sedihnya kita jika amalan kita selama ini tak bernilai apa-apa di hadapan-Nya
“Kami hadapkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (al-Furqon: 23)
Lalu bukankah kita seringkali diingatkan tentang itu semua?
Tapi lagi lagi kata "lupa" lebih sering hinggap di mata dan hati kita hingga lebih rela menukar bekal untuk hari yang kekal dengan keindahan semu yang tak lebih berharga dari sehelai sayap nyamuk.
Maka hari ini dan hari-hari yang akan datang persiapkan bekal untuk perjalanan menuju akhirat,,hapuslah keinginan merayakan hari kelahiran dengan segala sesuatu yang sia-sia bahkan dapat menimbulkan dosa,,hapus angan-angan tentang dunia yang jauh terbentang dan melenakan diri,,karena barangkali Malaikat Maut sudah begitu dekat tuk menjemput kita.
"Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut pada saat menghadap Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)."
(an-Nazi'at: 37—42)
Mari lebih serius mengingat mati,,sebagaimana orang-orang shalih terdahulu yang bergetar hati mereka ketika mengingat kematian.
Yazid Ar-Raqasyi rahimahullah berkata kepada dirinya sendiri, “Celaka engkau wahai Yazid! Siapa gerangan yang akan menunaikan shalat untukmu setelah kematianmu? Siapakah yang mempuasakanmu setelah mati? Siapakah yang akan memintakan keridhaan Rabbmu untukmu setelah engkau mati?”
Kemudian ia berkata, “Wahai sekalian manusia, tidakkah kalian menangis dan meratapi diri-diri kalian dalam hidup kalian yang masih tersisa? Duhai orang yang kematian mencarinya, yang kuburan akan menjadi rumahnya, yang tanah akan menjadi permadaninya dan yang ulat-ulat akan menjadi temannya… dalam keadaan ia menanti dibangkitkan pada hari kengerian yang besar. Bagaimanakah keadaan orang ini?” Kemudian Yazid menangis hingga jatuh pingsan. (At-Tadzkirah, hal. 8-9)*
Hadirkan hati saat mengingat kematian agar menghancurkan angan-angan akan dunia.
Al-Imam Al-Qurthubi berkata, "Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya. Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?” (At-Tadzkirah, hal. 9)*
"Yaa Allah, berikanlah taufik kepada kami untuk senantiasa dalam ketaatan kepada-Mu di sisa usia kami dan berikanlah keistiqamahan diatas jalan al haq hingga Malaikat Maut menjemput kami.
aa Hayyu yaa Qoyyum,,jadikanlah kami hamba-Mu yang selalu mengingat kematian agar kami tak tertipu dengan kehidupan dunia yang fana ini. Yaa Arhamar Rahiimin...Wafatkanlah kami dalam keadaan Islam dan diatas Sunnah. Aamiin… Yaa Rabbal ‘Alamin."
Wallahu a'lam bish-shawab.
Saudaraku fillah...meskipun tulisan ini menggunakan kata"kita" namun sejatinya itu terhujam terutama untuk diri saya.
Selesai ditulis saat kemuning pagi 14 Syawwal 1436 H menghiasi pulau kecil di Utara Maluku.
Ummu 'Abdillah Afiqoh
Catatan Kaki:
(1). http://asysyariah.com/kewajiban-mensyukuri-nikmat/
Sebagian ayat,,hadits dan juga perkataan yang diberi simbol * dikutip dari tulisan Al Ustadzah Ummu Ishaq al Atsariyah yang berjudul "Mengingat Mati"
http://asysyariah.com/mengingat-mati/
Channel Telegram: https://bit.ly/MiftahDaarSaadah
Publikasi:
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
مفتاح دار السعادة
Miftah Daaris Sa'adah
http://www.happyislam.com/2016/07/renungan-kematian-di-hari-kelahiran.html?m=1
"Setiap jiwa pasti akan merasakan mati..." (Ali Imran:185)
Kematian...sebuah kepastian yang pasti akan menghampiri kita diantara begitu banyak ketidakpastian dalam hidup ini. Namun sayangnya,,kebanyakan kita seringkali tersibukkan menyiapkan segala yang belum pasti dibanding menyiapkan diri untuk sebuah kepastian bernama kematian.
Seperti halnya kebanyakan kita hari ini...
Hari ini,,mungkin sebagian kita sedang memutar kembali ingatan bahwa tepat sekian tahun yang lalu adalah hari dimana Allah Ta'ala menakdirkannya hadir ke dunia setelah sekitar sembilan bulan berselimut kasih sayang dalam perut Ibu.
Hari ini sebagian kita mungkin tengah mempersiapkan perayaan indah bertajuk "Hari Ulang Tahun",,entah untuknya,,anaknya atau kerabat dan temannya. Mungkin mereka lupa jika manusia yang paling mulia,,Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tak pernah merayakan hari kelahiran beliau,,begitu juga tiga generasi terbaik ummat ini. Tak ada satu pun dari mereka yg merayakan hari kelahirannya. Karenanya merayakan ulang tahun sama dengan merayakan kebid'ahan,,perayaan yang berakar dari sikap tasyabbuh terhadap orang-orang kafir, padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka." (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Ada pula yang sibuk menyiapkan pakaian untuk perayaan ulang tahunnya,,padahal mungkin saja di suatu tempat,,sebuah mesin tenun sedang memintal benang-benang kain kafan,,barangkali itu untuknya.
“Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” (An-Nahl: 61)*
Mungkin ada pula yang tertawa penuh kebahagiaan menyambut usia baru,,padahal mungkin saja tak lama lagi akan ada tangisan penuh kesedihan dari keluarganya yang mengantar jenazahnya ke rumah terakhir.
“Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (An-Nisa`: 78)
Hari ini,,mungkin sebagian yang lain sedang sibuk menghitung jumlah usia yang diberikan Allah Ta'ala untuknya,,lalu berhura-hura dengan dalih bentuk syukur,,padahal bentuk rasa syukur itu bukan begitu.
Al-Imam Ibnu Al-Qayyim rahimahullah berkata, syukur itu tidak akan terwujud kecuali jika dibangun di atas lima perkara. Yaitu dengan merendahkan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,,mencintai-Nya,,mengakui bahwa nikmat tersebut merupakan karunia dari Allah Subhanahu wa Ta'ala,,memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan lisannya, dan tidak menggunakan nikmat tersebut untuk perkara yang dibenci oleh Allah." (1)
Sebagian yang lain mungkin tengah dihadang gelisah menghadapi pertanyaan "kapan" yang sering bertamu dari semua sisi,,kapan menikah?,,kapan punya anak?,,kapan punya rumah?,,kapan begini dan begitu. Usia yang menanjak seharusnya tidak membuat sabar dan baiksangka kita menurun,,sebab akan selalu ada hikmah yang bisa kita petik di setiap perubahan usia kita,,hikmah yang mengajak kita untuk menjadi lebih baik,,lebih sabar,,lebih bersyukur,,lebih berbaiksangka,,lebih mengingat kematian dan lebih menambah keimanan kita kepada-Nya sebelum kita benar-benar beranjak pergi meninggalkan dunia fana ini. Karena jika nyawa telah sampai di kerongkongan maka tertutuplah semua kesempatan itu.
Jika saja kita lebih sering merenungi segala nikmat-Nya,,yang tak kan mampu kita hitung,,maka tak ada lagi keluh yang menghiasi hati dan lisan kita. Tengok saja setiap nikmat yang melekat pada raga kita,,mata yang masih bisa melihat,,telinga yang masih mendengar,,udara yang masih bisa kita hirup,,jantung yang berdetak,,mulut yang masih mengeluarkan suara. Bukankah semua itu nikmat yang tak ternilai?? Jika sedikit saja nikmat kesehatan itu Allah ambil,,maka kita hanya bisa terbaring tak berdaya,,hanya mengharap bantuan orang lain. Mungkin saat itu kita baru akan mengingat-Nya,,lalu tak henti memohon kesembuhan dari-Nya. Namun saat nikmat kesehatan kembali hadir,,kebanyakan kita lebih sering lupa mengingat-Nya,,lupa tentang kematian,,lupa jika hidup di dunia ada batas waktunya.
Kegelisahan atas pertanyaan "kapan" semestinya bisa diredam dengan keyakinan akan iman kepada taqdir-Nya
Semestinya kita lebih gelisah jika di sekian usia yang telah Allah Ta'ala berikan,,kita belum menyadari untuk apa kita diciptakan,,kita belum juga introspeksi diri apa saja yang telah kita persiapkan untuk bekal kehidupan yang kekal nanti.
Sungguh ada yang lebih penting dari mengingat hari kelahiran,,yaitu mengingat kematian.
"Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (kematian).” (HR. At-Tirmidzi no. 2307, An-Nasa`i no. 1824, Ibnu Majah no. 4258. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata tentang hadits ini, “Hasan shahih.”)*
Bukankah saat gigi kita dicabut ada rasa sakit yang mendera? Lalu sudahkah kita merenungi bagaimana keadaan kita ketika nyawa kita dicabut dari jasadnya?
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): ‘Keluarkanlah nyawamu.’ Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (Al-An’am: 93)
Bukankah ujian lisan jauh lebih menegangkan dari ujian tulisan? Lalu sudahkah kita meresapi bagaimana keadaan kita ketika menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur? Mampukah lisan kita menjawabnya dengan benar?
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (Ibrahim: 27)
Bukankah nilai nol di rapor kita selama menuntut ilmu itu menyedihkan? Lalu pernahkah kita menyadari bagaimana sedihnya kita jika amalan kita selama ini tak bernilai apa-apa di hadapan-Nya
“Kami hadapkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (al-Furqon: 23)
Lalu bukankah kita seringkali diingatkan tentang itu semua?
Tapi lagi lagi kata "lupa" lebih sering hinggap di mata dan hati kita hingga lebih rela menukar bekal untuk hari yang kekal dengan keindahan semu yang tak lebih berharga dari sehelai sayap nyamuk.
Maka hari ini dan hari-hari yang akan datang persiapkan bekal untuk perjalanan menuju akhirat,,hapuslah keinginan merayakan hari kelahiran dengan segala sesuatu yang sia-sia bahkan dapat menimbulkan dosa,,hapus angan-angan tentang dunia yang jauh terbentang dan melenakan diri,,karena barangkali Malaikat Maut sudah begitu dekat tuk menjemput kita.
"Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut pada saat menghadap Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)."
(an-Nazi'at: 37—42)
Mari lebih serius mengingat mati,,sebagaimana orang-orang shalih terdahulu yang bergetar hati mereka ketika mengingat kematian.
Yazid Ar-Raqasyi rahimahullah berkata kepada dirinya sendiri, “Celaka engkau wahai Yazid! Siapa gerangan yang akan menunaikan shalat untukmu setelah kematianmu? Siapakah yang mempuasakanmu setelah mati? Siapakah yang akan memintakan keridhaan Rabbmu untukmu setelah engkau mati?”
Kemudian ia berkata, “Wahai sekalian manusia, tidakkah kalian menangis dan meratapi diri-diri kalian dalam hidup kalian yang masih tersisa? Duhai orang yang kematian mencarinya, yang kuburan akan menjadi rumahnya, yang tanah akan menjadi permadaninya dan yang ulat-ulat akan menjadi temannya… dalam keadaan ia menanti dibangkitkan pada hari kengerian yang besar. Bagaimanakah keadaan orang ini?” Kemudian Yazid menangis hingga jatuh pingsan. (At-Tadzkirah, hal. 8-9)*
Hadirkan hati saat mengingat kematian agar menghancurkan angan-angan akan dunia.
Al-Imam Al-Qurthubi berkata, "Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya. Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?” (At-Tadzkirah, hal. 9)*
"Yaa Allah, berikanlah taufik kepada kami untuk senantiasa dalam ketaatan kepada-Mu di sisa usia kami dan berikanlah keistiqamahan diatas jalan al haq hingga Malaikat Maut menjemput kami.
aa Hayyu yaa Qoyyum,,jadikanlah kami hamba-Mu yang selalu mengingat kematian agar kami tak tertipu dengan kehidupan dunia yang fana ini. Yaa Arhamar Rahiimin...Wafatkanlah kami dalam keadaan Islam dan diatas Sunnah. Aamiin… Yaa Rabbal ‘Alamin."
Wallahu a'lam bish-shawab.
Saudaraku fillah...meskipun tulisan ini menggunakan kata"kita" namun sejatinya itu terhujam terutama untuk diri saya.
Selesai ditulis saat kemuning pagi 14 Syawwal 1436 H menghiasi pulau kecil di Utara Maluku.
Ummu 'Abdillah Afiqoh
Catatan Kaki:
(1). http://asysyariah.com/kewajiban-mensyukuri-nikmat/
Sebagian ayat,,hadits dan juga perkataan yang diberi simbol * dikutip dari tulisan Al Ustadzah Ummu Ishaq al Atsariyah yang berjudul "Mengingat Mati"
http://asysyariah.com/mengingat-mati/
Channel Telegram: https://bit.ly/MiftahDaarSaadah
Publikasi:
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
مفتاح دار السعادة
Miftah Daaris Sa'adah
http://www.happyislam.com/2016/07/renungan-kematian-di-hari-kelahiran.html?m=1
Senin, 10 Oktober 2016
4 TINGKATAN PADA PUASA 'ASYURO
🔰📁 *4 TINGKATAN PADA PUASA 'ASYURO*
🔸Berkata asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah:
▪"Puasa 'Asyuro ada 4 tingkatan:
1⃣Kita berpuasa pada hari 9, 10, dan 11 al Muharram. ↪Dan ini merupakan tingkatan yang tertinggi.
🔸Sebagaimana dalam hadits, yang diriwayatkan oleh al Imam Ahmad rahimahullahu dalam Musnadnya.
«صوموا يوماً قبله ويوماً بعده خالفوا اليهود»
"Puasalah kalian sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, dan selisihilah orang-orang Yahudi."
📁Dikarenakan juga, ketika seorang berpuasa 3 hari maka ia akan mendapatkan keutamaan puasa 3 hari setiap bulan.
2⃣Berpuasa pada hari ke 9 dan 10,
🔸Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
«لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع»
"Seandainya tahun depan aku masih hidup, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 (dari al Muharram)."
🌾Hal ini tatkala dikhabarkan kepada beliau, bahwa orang-orang Yahudi mereka berpuasa pada tanggal ke 10 (al Muharram), maka beliau shallallahu 'alaihi wa sallam ingin menyelisihi orang-orang yahudi.
❌Bahkan menyelisihi orang-orang kafir secara umum.
3⃣Berpuasa pada tanggal 10 dan 11.
4⃣Berpuasa hanya pada tanggal 10 saja.
🔎Maka para ulama ada yang berpendapat *mubah*, ada pula yang mengatakan *makruh*.
↪Adapun yang berpendapat itu mubah, berdalil dengan keumuman sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika ditanya tentang puasa 'Asyuro, beliau hanya menjawab:
"Aku mengharap kepada Allah, puasa tersebut akan bisa menghapus dosa setahun yang telah lewat." Beliau tidak menyebutkan perintah untuk berpuasa pada tanggal 9.
↪Sementara yang mengatakan itu makruh, dikarenakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«صوموا يوماً قبله ويوماً بعده خالفوا اليهود»
"Puasalah kalian sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, dan selisihilah orang-orang yahudi."
🔸Dalam riwayat yang lainnya:
"Puasalah kalian 1 hari sesudahnya dan 1 hari sebelumnya."
🔎✔Maka disini mengandung konsekwensi, keharusan untuk menambahkan puasa sehari dalam rangka penyelisihan kepada orang-orang yahudi.
🔰Atau paling ringannya: Dimakruhkan bersendirian puasa hanya pada tanggal 10. Dan ini pendapat yang kuat.
✔Maka kami berpendapat, seorang bisa keluar dari permasalahan ini, dengan ia puasa sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.
📚Silsilah Liqo' al Bab al Maftuh (95).
=========
🔰🌠Forum Salafy Purbalingga
↗JOIN dengan kami di chanel:
htttp://tlgrm.me/ForumSalafyPurbalingga
🔸Berkata asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah:
▪"Puasa 'Asyuro ada 4 tingkatan:
1⃣Kita berpuasa pada hari 9, 10, dan 11 al Muharram. ↪Dan ini merupakan tingkatan yang tertinggi.
🔸Sebagaimana dalam hadits, yang diriwayatkan oleh al Imam Ahmad rahimahullahu dalam Musnadnya.
«صوموا يوماً قبله ويوماً بعده خالفوا اليهود»
"Puasalah kalian sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, dan selisihilah orang-orang Yahudi."
📁Dikarenakan juga, ketika seorang berpuasa 3 hari maka ia akan mendapatkan keutamaan puasa 3 hari setiap bulan.
2⃣Berpuasa pada hari ke 9 dan 10,
🔸Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
«لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع»
"Seandainya tahun depan aku masih hidup, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 (dari al Muharram)."
🌾Hal ini tatkala dikhabarkan kepada beliau, bahwa orang-orang Yahudi mereka berpuasa pada tanggal ke 10 (al Muharram), maka beliau shallallahu 'alaihi wa sallam ingin menyelisihi orang-orang yahudi.
❌Bahkan menyelisihi orang-orang kafir secara umum.
3⃣Berpuasa pada tanggal 10 dan 11.
4⃣Berpuasa hanya pada tanggal 10 saja.
🔎Maka para ulama ada yang berpendapat *mubah*, ada pula yang mengatakan *makruh*.
↪Adapun yang berpendapat itu mubah, berdalil dengan keumuman sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika ditanya tentang puasa 'Asyuro, beliau hanya menjawab:
"Aku mengharap kepada Allah, puasa tersebut akan bisa menghapus dosa setahun yang telah lewat." Beliau tidak menyebutkan perintah untuk berpuasa pada tanggal 9.
↪Sementara yang mengatakan itu makruh, dikarenakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«صوموا يوماً قبله ويوماً بعده خالفوا اليهود»
"Puasalah kalian sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, dan selisihilah orang-orang yahudi."
🔸Dalam riwayat yang lainnya:
"Puasalah kalian 1 hari sesudahnya dan 1 hari sebelumnya."
🔎✔Maka disini mengandung konsekwensi, keharusan untuk menambahkan puasa sehari dalam rangka penyelisihan kepada orang-orang yahudi.
🔰Atau paling ringannya: Dimakruhkan bersendirian puasa hanya pada tanggal 10. Dan ini pendapat yang kuat.
✔Maka kami berpendapat, seorang bisa keluar dari permasalahan ini, dengan ia puasa sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.
📚Silsilah Liqo' al Bab al Maftuh (95).
=========
🔰🌠Forum Salafy Purbalingga
↗JOIN dengan kami di chanel:
htttp://tlgrm.me/ForumSalafyPurbalingga
KEBID'AHAN DI HARI ASYURA' [3]
❁✿❁
🔰 Silsilah Mutiara Hikmah 🔰
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🔘 *KEBID'AHAN DI HARI ASYURA' [3].*
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
✍ Berkata Al-'Allamah Abdul Aziz bin Baaz _rahimahullah_:
« Tidak boleh mengkhususkan hari Asyura' dengan membuat makanan, tidak pula dengan menampilkan perhiasan, memakai minyak wangi dan berhias diri, serta tidak juga dengan sedekah dan seterusnya dari apa-apa yang dilakukan oleh para mubtadi' (pelaku kebid'ahan).
❌ Sebagaimana tidak boleh menjadikannya sebagai hari kesedihan dan ratapan sebagaimana yang dilakukan kaum syi'ah, akan tetapi yang disyari'atkan pada hari ini ialah puasanya dengan berpuasa satu hari sebelumnya atau satu hari setelahnya sebagaimana puasanya Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ dan sebagaimana beliau perintahkan untuk berpuasa bersama dengan satu hari sebelumnya atau satu hari setelahnya sebagai bentuk penyelisihan terhadap kaum yahudi.
❌ Adapun doa Fatimah binti Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ dan beristighatsah dengan Fatimah atau dengan selain beliau dari orang-orang yang telah mati maka itu termasuk dari syirik besar dan termasuk dosa yang tidak akan diampuni kecuali dengan taubat kepada Allah _Subhanahu wa ta'ala_ maka itu merupakan amalan yang diharamkan dengan pengharaman yang besar di hari Asyura' maupun selainnya,
▪️ adapun menghiasi tubuh dengan hena (pacar) di tempat yang gelap dan perkara-perkara yang dilakukan di hari itu maka itu termasuk dari khurafat dan kesesatan serta merupakan sarana menuju kesyirikan sehingga wajib meyakini akan kebatilannya dan tidak boleh menoleh kepadanya. »
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📚 ```Al-Lajnah Ad-Daimah Li Al-Buhuts Al-Ilmiah wa Al-Ifta, fatwa no. (22177) (1/151).```
——————————————
❒ قال علماء اللجنة الدائمة برئـاسة العلّامــة : عــبدُ الــعزِيــز بن بــازٍ رحــمُه الله:
" لا يجوز تخصيص يوم عاشوراء بعمل طعام ، ولا إظهار زينة وتطيب وتجمل ، ولا صدقة . إلى غير ذلك مما يفعله المبتدعة .
كما لا يجوز جعله يوم حزن ونياحة كما تفعله الشيعة ، وإنما المشروع في هذا اليوم صيامه صيام يوم قبله أو يوم بعده كما صامه النبي - صلى الله عليه وسلم - وأمر بصيامه مع صيام يوم قبله أو يوم بعده مخالفة لليهود .
وأما دعاء فاطمة بنت الرسول - صلى الله عليه وسلم - والاستغاثة بها أو بغيرها من الأموات فهو من الشرك الأكبر والذنب الذي لا يغفر إلا بالتوبة إلى الله - سبحانه وتعالى - فهو محرم عظيم التحريم في يوم عاشوراء أو غيره ، وأما عملية الحناء في مكان مظلم وما ذكر مما يحصل من جراء ذلك فهو من الخرافات والضلالات ووسائل الشرك فيجب اعتقاد بطلانه وعدم الالتفات إليه .
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم."
(📗)- المصدر من هنـ↶ـا :
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإِفتاء الفتوى رقم (22177)(الجزءرقم:1،الصفحةرقم:151)
[ https://goo.gl/tt2tcl ]
----------------------
Broadcast by :
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
📜 Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
💬 BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06 |Channel:C001C7FFE
➥ #fatawa #fiqih_puasa #puasa_sunnah #puasa_asyura #bidah
🔰 Silsilah Mutiara Hikmah 🔰
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🔘 *KEBID'AHAN DI HARI ASYURA' [3].*
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
✍ Berkata Al-'Allamah Abdul Aziz bin Baaz _rahimahullah_:
« Tidak boleh mengkhususkan hari Asyura' dengan membuat makanan, tidak pula dengan menampilkan perhiasan, memakai minyak wangi dan berhias diri, serta tidak juga dengan sedekah dan seterusnya dari apa-apa yang dilakukan oleh para mubtadi' (pelaku kebid'ahan).
❌ Sebagaimana tidak boleh menjadikannya sebagai hari kesedihan dan ratapan sebagaimana yang dilakukan kaum syi'ah, akan tetapi yang disyari'atkan pada hari ini ialah puasanya dengan berpuasa satu hari sebelumnya atau satu hari setelahnya sebagaimana puasanya Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ dan sebagaimana beliau perintahkan untuk berpuasa bersama dengan satu hari sebelumnya atau satu hari setelahnya sebagai bentuk penyelisihan terhadap kaum yahudi.
❌ Adapun doa Fatimah binti Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ dan beristighatsah dengan Fatimah atau dengan selain beliau dari orang-orang yang telah mati maka itu termasuk dari syirik besar dan termasuk dosa yang tidak akan diampuni kecuali dengan taubat kepada Allah _Subhanahu wa ta'ala_ maka itu merupakan amalan yang diharamkan dengan pengharaman yang besar di hari Asyura' maupun selainnya,
▪️ adapun menghiasi tubuh dengan hena (pacar) di tempat yang gelap dan perkara-perkara yang dilakukan di hari itu maka itu termasuk dari khurafat dan kesesatan serta merupakan sarana menuju kesyirikan sehingga wajib meyakini akan kebatilannya dan tidak boleh menoleh kepadanya. »
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📚 ```Al-Lajnah Ad-Daimah Li Al-Buhuts Al-Ilmiah wa Al-Ifta, fatwa no. (22177) (1/151).```
——————————————
❒ قال علماء اللجنة الدائمة برئـاسة العلّامــة : عــبدُ الــعزِيــز بن بــازٍ رحــمُه الله:
" لا يجوز تخصيص يوم عاشوراء بعمل طعام ، ولا إظهار زينة وتطيب وتجمل ، ولا صدقة . إلى غير ذلك مما يفعله المبتدعة .
كما لا يجوز جعله يوم حزن ونياحة كما تفعله الشيعة ، وإنما المشروع في هذا اليوم صيامه صيام يوم قبله أو يوم بعده كما صامه النبي - صلى الله عليه وسلم - وأمر بصيامه مع صيام يوم قبله أو يوم بعده مخالفة لليهود .
وأما دعاء فاطمة بنت الرسول - صلى الله عليه وسلم - والاستغاثة بها أو بغيرها من الأموات فهو من الشرك الأكبر والذنب الذي لا يغفر إلا بالتوبة إلى الله - سبحانه وتعالى - فهو محرم عظيم التحريم في يوم عاشوراء أو غيره ، وأما عملية الحناء في مكان مظلم وما ذكر مما يحصل من جراء ذلك فهو من الخرافات والضلالات ووسائل الشرك فيجب اعتقاد بطلانه وعدم الالتفات إليه .
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم."
(📗)- المصدر من هنـ↶ـا :
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإِفتاء الفتوى رقم (22177)(الجزءرقم:1،الصفحةرقم:151)
[ https://goo.gl/tt2tcl ]
----------------------
Broadcast by :
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
📜 Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
💬 BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06 |Channel:C001C7FFE
➥ #fatawa #fiqih_puasa #puasa_sunnah #puasa_asyura #bidah
KEBID'AHAN DI HARI ASYURA' [2]
❁✿❁
🔰 Silsilah Fatawa Fiqih Puasa 🔰
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🔘 *KEBID'AHAN DI HARI ASYURA' [2].*
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
✍ Al-'Allamah Rabi' bin Hadi 'Umair Al-Madkhali _hafizhahullah_ :
📜 *Pertanyaan*:
● Apakah boleh memasak makanan tertentu di hari Asyura'?
📝 *Jawaban*:
« Apabila pada mereka ada sebuah keyakinan bahwasanya memasak pada hari Asyura' beras India, atau gandum fulani, atau manisan fulaniyah dan menganggapnya termasuk dari amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah 'Azza wa Jalla maka ini adalah *bid'ah* _barokallah fikum_. »
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
💻 *Sumber artikel*:
http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=45&id=347
——————————————
❒ سئل العَلّامَــة رَبِــيعْ بن هَادِي عُمــيْر الــمدخلي-حَـفظَهُ الله-:
هل يجوز طبخ أكل معين في عاشوراء؟
❪✵❫ الجَــ↶ـــوَابُ:
" إذا كان عندهم عقيدة أنّه يُطبَخ في عاشوراء الأرز الهندي أو البرّ الفلاني أو الحلوى الفلانية ويعتبرها من القُرَب إلى الله عزّ وجلّ فهذه بدعة بارك الله فيكم."
(🔗)- المصدر من هنـ↶ـا :
http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=45&id=347
----------------------
Broadcast by :
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
📜 Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
💬 BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06 |Channel:C001C7FFE
➥ #fatawa #puasa_sunnah #puasa_asyura #bidah
🔰 Silsilah Fatawa Fiqih Puasa 🔰
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🔘 *KEBID'AHAN DI HARI ASYURA' [2].*
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
✍ Al-'Allamah Rabi' bin Hadi 'Umair Al-Madkhali _hafizhahullah_ :
📜 *Pertanyaan*:
● Apakah boleh memasak makanan tertentu di hari Asyura'?
📝 *Jawaban*:
« Apabila pada mereka ada sebuah keyakinan bahwasanya memasak pada hari Asyura' beras India, atau gandum fulani, atau manisan fulaniyah dan menganggapnya termasuk dari amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah 'Azza wa Jalla maka ini adalah *bid'ah* _barokallah fikum_. »
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
💻 *Sumber artikel*:
http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=45&id=347
——————————————
❒ سئل العَلّامَــة رَبِــيعْ بن هَادِي عُمــيْر الــمدخلي-حَـفظَهُ الله-:
هل يجوز طبخ أكل معين في عاشوراء؟
❪✵❫ الجَــ↶ـــوَابُ:
" إذا كان عندهم عقيدة أنّه يُطبَخ في عاشوراء الأرز الهندي أو البرّ الفلاني أو الحلوى الفلانية ويعتبرها من القُرَب إلى الله عزّ وجلّ فهذه بدعة بارك الله فيكم."
(🔗)- المصدر من هنـ↶ـا :
http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=45&id=347
----------------------
Broadcast by :
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
📜 Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
💬 BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06 |Channel:C001C7FFE
➥ #fatawa #puasa_sunnah #puasa_asyura #bidah
KEBID'AHAN DI HARI ASYURA' [1]
❁✿❁
🔰 Silsilah Fatawa Fiqih Puasa 🔰
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🔘 *KEBID'AHAN DI HARI ASYURA' [1].*
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
✍ Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah _rahimahullah_:
« Hadits-hadits tentang celak di hari Asyura', berhias, memberi hadiah, shalat pada hari Asyura', dan lain sebagainya dari keutamaan-keutamaan, tidak shahih darinya sedikitpun, tidak pula satu hadits pun, dan tidak shahih dari Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ tentang hal itu sama sekali, selain hadits tentang puasa padanya, dan selain itu maka batil.
Dan aku berikan contoh tentang hal itu ialah:
((ﻣﻦ ﻭﺳﻊ ﻋﻠﻰ ﻋﻴﺎﻟﻪ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء ﻭﺳﻊ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺳﺎﺋﺮ ﺳﻨﺘﻪ))
_"Barangsiapa yang memperluas (pemberian nafkahnya) kepada keluarganya pada hari Asyura', maka Allah akan lapangkan baginya di tahun lainnya."_ [HR. Al-Baihaqi dari Ibnu Mas'ud. Pent]
▪️ Berkata Al-Imam Ahmad: _"tidaklah shahih hadits ini"_.
❌ Adapun hadits bercelak, memakai minyak rambut dan minyak wangi, maka termasuk dari hadits yang dibuat-buat oleh para pendusta, kemudian diterima oleh yang lainnya dan dijadikannya sebagai hari yang menyakitkan dan menyedihkan, dan dua kelompok mubtadi' yang keluar dari sunnah.
🔸 Sedangkan ahlussunnah mereka melakukan pada hari tersebut, apa yang telah diperintahkan Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ dari puasa, dan mereka menjauhkan diri dari apa yang diperintahkan syaitan dari kebid'ahan. »
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📚 ```Al-Manar Al-Munif Fi As-Shahih wa As-Dha'if, halaman (98).```
——————————————
(❌) من بـَدع عاشــوراء (❌)
❒ قال الإمام ابن قيم الجوزية -رحمه الله-:
" أحاديث الاكتحال يوم عاشوراء، والتزين والتوسعة والصلاة فيه، وغير ذلك من فضائل، لا يصح منها شيء ، ولا حديث واحد، ولا يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم فيه شيء، غير أحاديث صيامه، وما عداها فباطل.
وأمثل ما فيها: من وسع على عياله يوم عاشوراء، وسع الله عليه سائر سنته؛ قال الإمام أحمد: لا يصح هذا الحديث.
وأما حديث الاكتحال والإدهان والتطيب، فمن وضع الكذابين، وقابلهم آخرون فاتخذوه يوم تألم وحزن، والطائفتان مبتدعتان خارجتان عن السنة.
وأهل السنة يفعلون فيه، ما أمر به النبي صلى الله عليه وسلم من الصوم، ويجتنبون ما أمر به الشيطان من البدع."
📗المنار المنيف في الصحيح والضعيف:(ص/89).
----------------------
Broadcast by :
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
📜 Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
💬 BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06 |Channel:C001C7FFE
➥ #puasa_sunnah #puasa_asyura #bidah
🔰 Silsilah Fatawa Fiqih Puasa 🔰
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🔘 *KEBID'AHAN DI HARI ASYURA' [1].*
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
✍ Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah _rahimahullah_:
« Hadits-hadits tentang celak di hari Asyura', berhias, memberi hadiah, shalat pada hari Asyura', dan lain sebagainya dari keutamaan-keutamaan, tidak shahih darinya sedikitpun, tidak pula satu hadits pun, dan tidak shahih dari Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ tentang hal itu sama sekali, selain hadits tentang puasa padanya, dan selain itu maka batil.
Dan aku berikan contoh tentang hal itu ialah:
((ﻣﻦ ﻭﺳﻊ ﻋﻠﻰ ﻋﻴﺎﻟﻪ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭاء ﻭﺳﻊ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺳﺎﺋﺮ ﺳﻨﺘﻪ))
_"Barangsiapa yang memperluas (pemberian nafkahnya) kepada keluarganya pada hari Asyura', maka Allah akan lapangkan baginya di tahun lainnya."_ [HR. Al-Baihaqi dari Ibnu Mas'ud. Pent]
▪️ Berkata Al-Imam Ahmad: _"tidaklah shahih hadits ini"_.
❌ Adapun hadits bercelak, memakai minyak rambut dan minyak wangi, maka termasuk dari hadits yang dibuat-buat oleh para pendusta, kemudian diterima oleh yang lainnya dan dijadikannya sebagai hari yang menyakitkan dan menyedihkan, dan dua kelompok mubtadi' yang keluar dari sunnah.
🔸 Sedangkan ahlussunnah mereka melakukan pada hari tersebut, apa yang telah diperintahkan Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ dari puasa, dan mereka menjauhkan diri dari apa yang diperintahkan syaitan dari kebid'ahan. »
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📚 ```Al-Manar Al-Munif Fi As-Shahih wa As-Dha'if, halaman (98).```
——————————————
(❌) من بـَدع عاشــوراء (❌)
❒ قال الإمام ابن قيم الجوزية -رحمه الله-:
" أحاديث الاكتحال يوم عاشوراء، والتزين والتوسعة والصلاة فيه، وغير ذلك من فضائل، لا يصح منها شيء ، ولا حديث واحد، ولا يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم فيه شيء، غير أحاديث صيامه، وما عداها فباطل.
وأمثل ما فيها: من وسع على عياله يوم عاشوراء، وسع الله عليه سائر سنته؛ قال الإمام أحمد: لا يصح هذا الحديث.
وأما حديث الاكتحال والإدهان والتطيب، فمن وضع الكذابين، وقابلهم آخرون فاتخذوه يوم تألم وحزن، والطائفتان مبتدعتان خارجتان عن السنة.
وأهل السنة يفعلون فيه، ما أمر به النبي صلى الله عليه وسلم من الصوم، ويجتنبون ما أمر به الشيطان من البدع."
📗المنار المنيف في الصحيح والضعيف:(ص/89).
----------------------
Broadcast by :
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
📜 Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
💬 BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06 |Channel:C001C7FFE
➥ #puasa_sunnah #puasa_asyura #bidah
HIKMAH DIJADIKAN AWAL TAHUN DENGAN BULAN MUHARRAM
❁✿❁
🔰 Renungan Pagi 🔰
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🔘 *❁✿❁
🔰 Renungan Pagi 🔰
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🔘 *HIKMAH DIJADIKAN AWAL TAHUN DENGAN BULAN MUHARRAM.*
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
✍ Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani _rahimahullah_:
« Hikmah dijadikan bulan Al-Muharram awal tahun ialah agar permulaan didapat dengan bulan haram dan diakhiri dengan bulan haram serta di pertengahan tahun dengan bulan haram yaitu bulan Rajab dan hanya saja di akhir tahun dua bulan haram beriringan ialah dengan tujuan agar menutup tahun dengan keutamaan karena amalan-amalan bergantung pada penutupnya. »
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📚 ```Fathul Bari (8/108).```
——————————————
قال الحافظ ابن حجر العسقلاني- رحمه الله تبارك و تعالى -:
الْحِكْمَةُ فِي جَعْلِ الْمُحَرَّمِ أَوَّلَ السَّنَةِ أَنْ يَحْصُلَ الِابْتِدَاءُ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَيُخْتَمَ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَتُتَوَسَّطَ السَّنَةُ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَهُوَ رَجَبٌ وَإِنَّمَا تَوَالَى شَهْرَانِ فِي الْآخِرِ لِإِرَادَةِ تَفْضِيلِ الْخِتَامِ وَالْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ .
📜【 فتح الباري (١٠٨/٨) 】
----------------------
Broadcast by :
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
📜 Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
💬 BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06 |Channel:C001C7FFE
➥ #renungan #bulan_haram #almuharram.*
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
✍ Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani _rahimahullah_:
« Hikmah dijadikan bulan Al-Muharram awal tahun ialah agar permulaan didapat dengan bulan haram dan diakhiri dengan bulan haram serta di pertengahan tahun dengan bulan haram yaitu bulan Rajab dan hanya saja di akhir tahun dua bulan haram beriringan ialah dengan tujuan agar menutup tahun dengan keutamaan karena amalan-amalan bergantung pada penutupnya. »
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📚 ```Fathul Bari (8/108).```
——————————————
قال الحافظ ابن حجر العسقلاني- رحمه الله تبارك و تعالى -:
الْحِكْمَةُ فِي جَعْلِ الْمُحَرَّمِ أَوَّلَ السَّنَةِ أَنْ يَحْصُلَ الِابْتِدَاءُ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَيُخْتَمَ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَتُتَوَسَّطَ السَّنَةُ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَهُوَ رَجَبٌ وَإِنَّمَا تَوَالَى شَهْرَانِ فِي الْآخِرِ لِإِرَادَةِ تَفْضِيلِ الْخِتَامِ وَالْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ .
📜【 فتح الباري (١٠٨/٨) 】
----------------------
Broadcast by :
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
📜 Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
💬 BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06 |Channel:C001C7FFE
➥ #renungan #bulan_haram #almuharram
🔰 Renungan Pagi 🔰
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🔘 *❁✿❁
🔰 Renungan Pagi 🔰
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🔘 *HIKMAH DIJADIKAN AWAL TAHUN DENGAN BULAN MUHARRAM.*
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
✍ Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani _rahimahullah_:
« Hikmah dijadikan bulan Al-Muharram awal tahun ialah agar permulaan didapat dengan bulan haram dan diakhiri dengan bulan haram serta di pertengahan tahun dengan bulan haram yaitu bulan Rajab dan hanya saja di akhir tahun dua bulan haram beriringan ialah dengan tujuan agar menutup tahun dengan keutamaan karena amalan-amalan bergantung pada penutupnya. »
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📚 ```Fathul Bari (8/108).```
——————————————
قال الحافظ ابن حجر العسقلاني- رحمه الله تبارك و تعالى -:
الْحِكْمَةُ فِي جَعْلِ الْمُحَرَّمِ أَوَّلَ السَّنَةِ أَنْ يَحْصُلَ الِابْتِدَاءُ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَيُخْتَمَ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَتُتَوَسَّطَ السَّنَةُ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَهُوَ رَجَبٌ وَإِنَّمَا تَوَالَى شَهْرَانِ فِي الْآخِرِ لِإِرَادَةِ تَفْضِيلِ الْخِتَامِ وَالْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ .
📜【 فتح الباري (١٠٨/٨) 】
----------------------
Broadcast by :
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
📜 Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
💬 BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06 |Channel:C001C7FFE
➥ #renungan #bulan_haram #almuharram.*
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
✍ Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani _rahimahullah_:
« Hikmah dijadikan bulan Al-Muharram awal tahun ialah agar permulaan didapat dengan bulan haram dan diakhiri dengan bulan haram serta di pertengahan tahun dengan bulan haram yaitu bulan Rajab dan hanya saja di akhir tahun dua bulan haram beriringan ialah dengan tujuan agar menutup tahun dengan keutamaan karena amalan-amalan bergantung pada penutupnya. »
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
📚 ```Fathul Bari (8/108).```
——————————————
قال الحافظ ابن حجر العسقلاني- رحمه الله تبارك و تعالى -:
الْحِكْمَةُ فِي جَعْلِ الْمُحَرَّمِ أَوَّلَ السَّنَةِ أَنْ يَحْصُلَ الِابْتِدَاءُ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَيُخْتَمَ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَتُتَوَسَّطَ السَّنَةُ بِشَهْرٍ حَرَامٍ وَهُوَ رَجَبٌ وَإِنَّمَا تَوَالَى شَهْرَانِ فِي الْآخِرِ لِإِرَادَةِ تَفْضِيلِ الْخِتَامِ وَالْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ .
📜【 فتح الباري (١٠٨/٨) 】
----------------------
Broadcast by :
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
📜 Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
💬 BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06 |Channel:C001C7FFE
➥ #renungan #bulan_haram #almuharram
Sabtu, 08 Oktober 2016
MENGINGAT KEMATIAN DAN KEGELAPAN KUBUR
⚡️MENGINGAT KEMATIAN DAN KEGELAPAN KUBUR
✅ Muslim bin Ibrahim berkata,
كَانَ هِشَامٌ الدَّسْتُوَائِيُّ لَا يُطْفِئُ السِّرَاجَ إِلَى الصُّبْحِ وَقَالَ: إِذَا رَأَيْتُ الظُّلْمَةَ ذَكَرْتُ ظُلْمَةَ الْقَبْرِ
"Adalah Hisyam Ad-Dustuwai tidak memadamkan lampunya (di malam hari) hingga waktu shubuh. Ia berkata, 'apabila melihat kegelapan aku teringat kegelapan kubur."
✅ Amr bin Haitsam berkata,
مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ مِنْ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ
"Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering mengingat kematian dari Hisyam Ad-Dustuwai"
🔎 Hisyam Ad-Dustuwai adalah Abu Bakar Hisyam bin Sanbar Al-Bashri. Beliau seorang yang hafizh, hujjah, dan imam. Beliau meninggal tahun 154 H pada usia 78 tahun.
💢 Banyak mengingat kematian merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Dengannya seorang hamba akan menyadari bahwa hidupnya di dunia ini hanya sementara. Sedangkan kematian akan mendatanginya secara tiba-tiba.
✔️ ia menyadari, bila ajal telah datang maka dia akan diletakkan di liang kecil yang sempit lagi gelap. Tidak ada yang menemaninya selain amalannya.
▶️ Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Perbanyaklah mengingat pelumat segala kelezatan" yaitu kematian." (HR. Tirmidzi no.2307)
▶️ Dalam hadits yang lain beliau bersabda, "Dahulu aku melarang kalian menziarahi kuburan. Sungguh Muhammad telah diizinkan menziarahi kubur ibunya, maka berziarahlah kalian kepada kuburan, karena ia akan mengingatkan kepada akhirat." (HR. Tirmidzi no.1054)
🌏 Sumber:
🔗 Hilyatul Auliya
🔗 Siyar A'lam An-Nubala
🔗 Sunan Tirmidzi
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
✅ Muslim bin Ibrahim berkata,
كَانَ هِشَامٌ الدَّسْتُوَائِيُّ لَا يُطْفِئُ السِّرَاجَ إِلَى الصُّبْحِ وَقَالَ: إِذَا رَأَيْتُ الظُّلْمَةَ ذَكَرْتُ ظُلْمَةَ الْقَبْرِ
"Adalah Hisyam Ad-Dustuwai tidak memadamkan lampunya (di malam hari) hingga waktu shubuh. Ia berkata, 'apabila melihat kegelapan aku teringat kegelapan kubur."
✅ Amr bin Haitsam berkata,
مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ مِنْ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ
"Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering mengingat kematian dari Hisyam Ad-Dustuwai"
🔎 Hisyam Ad-Dustuwai adalah Abu Bakar Hisyam bin Sanbar Al-Bashri. Beliau seorang yang hafizh, hujjah, dan imam. Beliau meninggal tahun 154 H pada usia 78 tahun.
💢 Banyak mengingat kematian merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Dengannya seorang hamba akan menyadari bahwa hidupnya di dunia ini hanya sementara. Sedangkan kematian akan mendatanginya secara tiba-tiba.
✔️ ia menyadari, bila ajal telah datang maka dia akan diletakkan di liang kecil yang sempit lagi gelap. Tidak ada yang menemaninya selain amalannya.
▶️ Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Perbanyaklah mengingat pelumat segala kelezatan" yaitu kematian." (HR. Tirmidzi no.2307)
▶️ Dalam hadits yang lain beliau bersabda, "Dahulu aku melarang kalian menziarahi kuburan. Sungguh Muhammad telah diizinkan menziarahi kubur ibunya, maka berziarahlah kalian kepada kuburan, karena ia akan mengingatkan kepada akhirat." (HR. Tirmidzi no.1054)
🌏 Sumber:
🔗 Hilyatul Auliya
🔗 Siyar A'lam An-Nubala
🔗 Sunan Tirmidzi
📝 Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
〰〰➰〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Jumat, 07 Oktober 2016
PANDANGAN YANG BERAKHIR DENGAN KEPEDIHAN
Di Kufah ada seorang pemuda yang ahli ibadah yang senantiasa tinggal di Masjid Jami’ dan hampir-hampir tidak pernah meninggalkannya. Dia berwajah tampan dan bagus akhlaknya. Suatu hari ada seorang gadis cantik dan cerdas yang melihatnya sehingga gadis tersebut jatuh hati kepadanya. Cintanya itu berlangsung lama. Suatu hari gadis tersebut sengaja mencegat pemuda tersebut di jalan yang biasa dia lewati menuju rumahnya. Maka gadis tersebut berkata kepadanya, “Wahai pemuda, dengarkanlah beberapa kalimat dariku, setelah itu lakukanlah sesukamu!” Namun pemuda tersebut hanya berlalu dan tidak berbicara dengannya.
Kemudian setelah peristiwa itu gadis tersebut kembali menghadang pemuda tersebut di jalan ketika dia ingin pulang ke rumahnya. Gadis tersebut kembali mengatakan, “Wahai pemuda, dengarkanlah beberapa kalimat, aku ingin bicara denganmu!” Maka pemuda tersebut menundukkan kepalanya seraya berkata, “Ini tempat yang bisa menimbulkan prasangka buruk, dan saya tidak suka berada di tempat yang bisa menimbulkan prasangka buruk.”
Gadis tersebut menjawab, “Demi Allah, saya tidaklah berdiri di tempatku berdiri ini karena tidak mengetahui keadaanmu, tetapi saya berlindung kepada Allah dari menganggap para ahli ibadah sengaja melakukan hal seperti ini. Demi Allah, yang mendorong saya untuk menjumpaimu dalam perkara ini adalah karena diri saya sendiri, karena saya mengetahui bahwa yang sedikit dari ini menurut manusia adalah banyak. Dan kalian wahai orang-orang yang ahli ibadah ibarat kaca yang akan ternoda hanya dengan sebab kotoran yang sedikit saja. Inti dari yang ingin saya sampaikan kepadamu adalah bahwa seluruh anggota badanku disibukkan dengan dirimu, maka saya mohon dengan sangat agar engkau mau sekiranya memberikan perhatian terhadap urusanku dan urusanmu.”
Namun pemuda tersebut berlalu pulang ke rumahnya dan ingin mengerjakan shalat, tetapi dia tidak bisa konsentrasi untuk mengerjakan shalat. Lalu dia mengambil kertas dan menulis sebuah surat. Kemudian dia keluar rumah, ternyata gadis tersebut masih duduk di tempatnya semula. Maka dia pun melemparkan suratnya kepadanya dan pulang ke rumahnya lagi.
Surat tersebut berbunyi:
بسم الله الرحمن الرحيم
“Ketahuilah wahai sang gadis, sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala jika Dia didurhakai maka Dia tidak langsung mengadzab. Jika seorang hamba mengulangi kedurhakaannya maka Dia akan menutupinya. Maka jika hamba tersebut telah menjadikan kedurhakaan sebagai pakaian, Allah Azza wa Jalla akan murka dengan kemurkaan yang tidak sanggup dihadapi oleh langit, bumi, gunung, pohon dan hewan. Siapakah yang sanggup menghadapi kemurkaan-Nya?
Jika yang engkau sebutkan tidak benar, maka saya ingatkan dirimu dengan hari yang ketika itu langit menjadi seperti timah yang meleleh dan gunung-gunung laksana kapas yang beterbangan, dan seluruh umat berlutut di hadapan Al-Jabbar Al-Azhim. Dan sungguh saya merasa tidak mampu untuk memperbaiki diriku sendiri, maka bagaimana mungkin saya akan memperbaiki orang lain.
Namun jika yang engkau katakan memang benar-benar terjadi (jatuh cinta –pent), maka saya akan tunjukkan dirimu kepada dokter yang paling mampu mengobati luka yang menyakitkan dan penyakit yang parah. Dialah Allah Rabbul Alamin. Maka mohonlah kesembuhan kepada-Nya dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran.
Dan sungguh saya sendiri tidak sempat memikirkan dirimu, karena selalu teringat dengan firman Allah Azza wa Jalla:
وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوْبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِيْنَ مَا لِلظَّالِمِيْنَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ. يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِيْ الصُّدُوْرُ.
“Dan berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat, yaitu ketika hati menyesak sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zhalim tidak mempunyai teman setia seorang pun dan tidak pula mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya. Dia mengetahui pandangan mata yang berkhianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Ghafir: 18-19)
Maka adakah tempat lari dari ayat ini?!” –selesai–
Lalu beberapa hari setelah itu gadis tersebut datang lagi dan menunggu di jalan yang biasa dilewati oleh pemuda tadi. Ketika dia melihat gadis itu dari kejauhan, maka dia ingin kembali ke rumahnya agar dia tidak bertemu lagi dengannya, gadis tersebut memanggil, “Wahai pemuda, jangan pulang, karena tidak akan ada pertemuan lagi setelah ini selama-lamanya kecuali di hadapan allah Azza wa Jalla!”
Lalu gadis tersebut menangis tersedu-sedu. Kemudian dia berkata, “Saya memohon kepada Allah Azza wa Jalla yang di tangan-Nya kunci-kunci hatimu agar memudahkan urusanmu yang sulit.” Kemudian dia mengikuti pemuda itu lalu berkata, “Berilah saya nesehat yang akan saya bawa darimu dan berilah saya wasiat yang akan saya laksanakan!”
Maka pemuda tersebut berkata kepadanya, “Saya wasiatkan kepadamu agar menjaga keselamatan dirimu dari keburukan dirimu sendiri. Dan saya ingatkan engkau dengan firman Allah Azza wa Jalla:
وَهُوَ الَّذِيْ يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ.
“Dan Dialah yang menidurkan kalian di malam hari dan mengetahui apa yang kalian kerjakan di siang hari.” (QS. Al-An’am: 60)
Maka gadis tersebut menundukkan kepalanya dan menangis lebih dari tangisannya yang pertama. Kemudian dia pun menyadari kesalahannya lalu dia pun tinggal di rumahnya terus dan fokus beribadah. Jika dia teringat pemuda itu maka dia mengambil suratnya dan meletakkannya di depan kedua matanya. Maka ada yang bertanya kepadanya, “Apakah dengan hal ini bermanfaat bagimu?!” Dia menjawab, “Apakah ada obat bagiku selainnya?!”
Jika malam datang maka dia pun bangkit mengerjakan shalat di mihrabnya. Dia terus melakukan seperti itu hingga dia meninggal karena menahan sedih.
Maka pemuda tersebut mendengar kabar meninggalnya kemudian dia pun menangisinya. Lalu ada yang bertanya kepadanya, “Kenapa engkau menangis, bukankah engkau telah membuatnya putus asa?!” Dia pun menjawab,“Sesungguhnya saya telah menyembelih keinginganku terhadapnya pada kali pertama, dan saya telah menjadikan keputusanku untuk memutus hubungan dengannya sebagai simpanan bagiku di sisi Allah Azza wa Jalla (bukan karena saya tidak mencintainya –pent), dan sesungguhnya saya merasa malu terhadap Allah Azza wa Jalla untuk meminta kembali simpanan yang telah kusimpan di sisi-Nya.”
(Dzammul Hawaa, karya Ibnul Jauzy, hal. 383-384)
(Dzammul Hawaa, karya Ibnul Jauzy, hal. 383-384)
Diterjemahkan oleh: Abu Almass bin Jaman Al-Ausathy
Kamis, 20 Rabi’uts Tsany 1435. Daarul Hadits – Ma’bar – Yaman
SENANTIASA MEMOHON KEPADA ALLAH KEKOKOHAN DI ATAS IMAN
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
🌕🍃💎 SENANTIASA MEMOHON KEPADA ALLAH KEKOKOHAN DI ATAS IMAN
🔸Asy Syaikh Ibnu al ‘Utsaimin rahimahullah berkata :
✔🌪 Seorang manusia itu, selama ruh masih di jasadnya maka dia terancam (tidak aman) dengan fitnah. Oleh karena itu, aku berwasiyat kepada diriku sendiri dan kepada kalian agar senantiasa memohon kepada Allah kekokohan di atas iman.
💥 Dan hendaknya kalian khawatir (terhadap diri kalian) karena di bawah kaki-kaki kalian ada perangkap-perangkap. Sehingga jika Allah --‘Azza wa Jalla-- tidak mengokohkan kalian, niscaya kalian akan terjatuh dalam kebinasaan.
📜 Dengarkanlah firman Allah --Subhanahu wa Ta’ala-- kepada Rasulnya --shallallaahu ‘alaihi wa sallam--, makhluk yang paling kokoh dan paling kuat imannya :
{ ولولا أن ثبتناك لقد كدت تركن إليهم شيئا قليلا }
“Dan kalau Kami tidak mengokohkan (hati) mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka” (QS alIsra’: 74)
❗Jika ini terjadi pada Rasul --shallallaahu ‘alaihi wa sallam--, maka bagaimana dengan kita? Kita ini lemah keimanan dan keyakinannya, dalam keadaan berbagai syubhat dan godaan syahwat menimpa kita.
✅⚠ Maka kita dalam bahaya yang besar. Sehingga wajib bagi kita untuk memohon kepada Allah --Ta’ala-- kekokohan di atas al-haq dan agar tidak menyimpangkan hati kita. Dan inilah doanya orang yang berakal :
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا
"Wahai Robb kami, janganlah Engkau simpangkan hati kami setelah Engkai memberi hidayah kepada kami."
📚 Syarhul Mumti’: 5/388 (dengan peringkasan)
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
قال الشيخ ابن العثيمين رحمە الله:
والإنسان ما دامت روحه في جسده فهو معرض للفتنة ولهذا أوصي نفسي وإياكم أن نسأل الله دائماً الثبات على الإيمان،
وأن تخافوا؛ لأن تحت أرجلكم مزالق فإذا لم يثبتكم الله – عز وجل – وقعتم في الهلاك
واسمعوا قول الله سبحانه وتعالى لرسوله صلى الله عليه وسلم أثبت الخلق، وأقوااهم إيماناً :
{ ولولا أن ثبتناك لقد كدت تركن إليهم شيئا قليلا }
فإذا كان هذا للرسول صلى الله عليه وسلم فما بالنا نحن؛ ضعفاء الإيمان واليقين، وتعترينا الشبهات، والشهوات
فنحن على خطر عظيم، فعلينا أن نسأل الله تعالى الثبات على الحق، وألا يزيغ قلوبنا، وهذا هو دعاء أولي الألباب:
{ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا}
انتهى باختصار من :
📚 [الشرح الممتع (5\388)]
•┈┈┈┈••••❁🌠❁••••┈┈┈┈•
🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
🚀©hannel telegram: https://tlgrm.me/ashhabussunnah
•┈┈┈┈••••❁🌠❁••••┈┈┈┈•
🌕🍃💎 SENANTIASA MEMOHON KEPADA ALLAH KEKOKOHAN DI ATAS IMAN
🔸Asy Syaikh Ibnu al ‘Utsaimin rahimahullah berkata :
✔🌪 Seorang manusia itu, selama ruh masih di jasadnya maka dia terancam (tidak aman) dengan fitnah. Oleh karena itu, aku berwasiyat kepada diriku sendiri dan kepada kalian agar senantiasa memohon kepada Allah kekokohan di atas iman.
💥 Dan hendaknya kalian khawatir (terhadap diri kalian) karena di bawah kaki-kaki kalian ada perangkap-perangkap. Sehingga jika Allah --‘Azza wa Jalla-- tidak mengokohkan kalian, niscaya kalian akan terjatuh dalam kebinasaan.
📜 Dengarkanlah firman Allah --Subhanahu wa Ta’ala-- kepada Rasulnya --shallallaahu ‘alaihi wa sallam--, makhluk yang paling kokoh dan paling kuat imannya :
{ ولولا أن ثبتناك لقد كدت تركن إليهم شيئا قليلا }
“Dan kalau Kami tidak mengokohkan (hati) mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka” (QS alIsra’: 74)
❗Jika ini terjadi pada Rasul --shallallaahu ‘alaihi wa sallam--, maka bagaimana dengan kita? Kita ini lemah keimanan dan keyakinannya, dalam keadaan berbagai syubhat dan godaan syahwat menimpa kita.
✅⚠ Maka kita dalam bahaya yang besar. Sehingga wajib bagi kita untuk memohon kepada Allah --Ta’ala-- kekokohan di atas al-haq dan agar tidak menyimpangkan hati kita. Dan inilah doanya orang yang berakal :
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا
"Wahai Robb kami, janganlah Engkau simpangkan hati kami setelah Engkai memberi hidayah kepada kami."
📚 Syarhul Mumti’: 5/388 (dengan peringkasan)
┄┄┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉┄┄
قال الشيخ ابن العثيمين رحمە الله:
والإنسان ما دامت روحه في جسده فهو معرض للفتنة ولهذا أوصي نفسي وإياكم أن نسأل الله دائماً الثبات على الإيمان،
وأن تخافوا؛ لأن تحت أرجلكم مزالق فإذا لم يثبتكم الله – عز وجل – وقعتم في الهلاك
واسمعوا قول الله سبحانه وتعالى لرسوله صلى الله عليه وسلم أثبت الخلق، وأقوااهم إيماناً :
{ ولولا أن ثبتناك لقد كدت تركن إليهم شيئا قليلا }
فإذا كان هذا للرسول صلى الله عليه وسلم فما بالنا نحن؛ ضعفاء الإيمان واليقين، وتعترينا الشبهات، والشهوات
فنحن على خطر عظيم، فعلينا أن نسأل الله تعالى الثبات على الحق، وألا يزيغ قلوبنا، وهذا هو دعاء أولي الألباب:
{ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا}
انتهى باختصار من :
📚 [الشرح الممتع (5\388)]
•┈┈┈┈••••❁🌠❁••••┈┈┈┈•
🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
🚀©hannel telegram: https://tlgrm.me/ashhabussunnah
•┈┈┈┈••••❁🌠❁••••┈┈┈┈•
KEWAJIBAN DAN HAK SUAMI TERHADAP ISTRINYA
PSSI:
Manhajul Anbiya:
⛵🏡 KEWAJIBAN DAN HAK SUAMI TERHADAP ISTRINYA
Asy-Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari _hafizhahullah_ berkata:
🎗 Wajib atas SUAMI untuk,
✔menafkahi istrinya,
✔ ia tidak membebani perintah yang di luar kemampuan sang isteri,
✔ memberi tempat tinggal yang layak bagi sang istri,
✔ mengajari ilmu agama yang bisa menegakkan keislamannya,
✔ cemburu terhadapnya dengan cemburu yang syar'i,
✔ memberi penjagaan yang sempurna,
✔ tidak mengkhianatinya,
✔ berinteraksi dengan cara yang baik.
Allah Ta'ala berfirman:
(فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ َ)
_"Ditahan untuk diperistri dengan baik, atau dilepas (dicerai, pen) dengan cara yang baik pula"._ [Surat Al-Baqarah 229]
Rasulullah _shalallahu alaihi wa sallam_ bersabda:
اِسْتَوْصَوْا بِالنِسَاءِ خَيْرًا
_"Berwasiatlah kebaikan terhadap kaum wanita (para istri, pen)"._
Rasulullah _shalallahu alaihi wa sallam_ ditanya:
_"Apa hak istri salah seorang dari kami atas suaminya?"_
Beliau menjawab:
_"Suami memberinya makan ketika ia makan, memberi pakaian ketika ia mengenakan pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menjelekkannya, tidak pula memboikotnya kecuali di dalam rumah saja"._ (Hadits Shahih).
🏅Di antara HAK SUAMI atas istrinya adalah
1⃣ Isteri menaati suami dalam perkara yang ma'ruf,
2⃣ Isteri selalu menemaninya di rumahnya,
3⃣ tidak berpuasa sunnah kecuali dengan seizin sang suami,
4⃣ tidak memasukkan seorangpun ke dalam rumah kecuali dengan seizinnya pula,
5⃣ tidak keluar rumah kecuali atas izin suaminya,
6⃣ mensyukuri nikmat yang diberikan suami kepadanya,
7⃣ tidak mengkufuri nikmat tersebut,
8⃣ mengatur rumah dan menyiapkannya untuk sang suami,
9⃣ menyiapkan sarana-sarana ma'isyah (pekerjaan, pen) yang diridhai,
🔟 menjaga suami dalam agama, harta, dan kehormatannya.
Rasulullah _shalallahu alaihi wa sallam_ bersabda:
أَيُّمَا اِمْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتْ الجَنَّةَ
_"Wanita manapun yang meninggal dalam keadaan suaminya ridha kepadanya, maka ia akan masuk ke dalam Jannah"._ (Hadits Shahih).
....................................
🍊 Dikutip dari khutbah Jum'at asy-Syaikh Abdullah al-Bukhari _hafizhahullah_ yang bertema "Husnu al-'Isyroh az-Zaujiyah"
•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Manhajul Anbiya:
⛵🏡 KEWAJIBAN DAN HAK SUAMI TERHADAP ISTRINYA
Asy-Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari _hafizhahullah_ berkata:
🎗 Wajib atas SUAMI untuk,
✔menafkahi istrinya,
✔ ia tidak membebani perintah yang di luar kemampuan sang isteri,
✔ memberi tempat tinggal yang layak bagi sang istri,
✔ mengajari ilmu agama yang bisa menegakkan keislamannya,
✔ cemburu terhadapnya dengan cemburu yang syar'i,
✔ memberi penjagaan yang sempurna,
✔ tidak mengkhianatinya,
✔ berinteraksi dengan cara yang baik.
Allah Ta'ala berfirman:
(فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ َ)
_"Ditahan untuk diperistri dengan baik, atau dilepas (dicerai, pen) dengan cara yang baik pula"._ [Surat Al-Baqarah 229]
Rasulullah _shalallahu alaihi wa sallam_ bersabda:
اِسْتَوْصَوْا بِالنِسَاءِ خَيْرًا
_"Berwasiatlah kebaikan terhadap kaum wanita (para istri, pen)"._
Rasulullah _shalallahu alaihi wa sallam_ ditanya:
_"Apa hak istri salah seorang dari kami atas suaminya?"_
Beliau menjawab:
_"Suami memberinya makan ketika ia makan, memberi pakaian ketika ia mengenakan pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menjelekkannya, tidak pula memboikotnya kecuali di dalam rumah saja"._ (Hadits Shahih).
🏅Di antara HAK SUAMI atas istrinya adalah
1⃣ Isteri menaati suami dalam perkara yang ma'ruf,
2⃣ Isteri selalu menemaninya di rumahnya,
3⃣ tidak berpuasa sunnah kecuali dengan seizin sang suami,
4⃣ tidak memasukkan seorangpun ke dalam rumah kecuali dengan seizinnya pula,
5⃣ tidak keluar rumah kecuali atas izin suaminya,
6⃣ mensyukuri nikmat yang diberikan suami kepadanya,
7⃣ tidak mengkufuri nikmat tersebut,
8⃣ mengatur rumah dan menyiapkannya untuk sang suami,
9⃣ menyiapkan sarana-sarana ma'isyah (pekerjaan, pen) yang diridhai,
🔟 menjaga suami dalam agama, harta, dan kehormatannya.
Rasulullah _shalallahu alaihi wa sallam_ bersabda:
أَيُّمَا اِمْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتْ الجَنَّةَ
_"Wanita manapun yang meninggal dalam keadaan suaminya ridha kepadanya, maka ia akan masuk ke dalam Jannah"._ (Hadits Shahih).
....................................
🍊 Dikutip dari khutbah Jum'at asy-Syaikh Abdullah al-Bukhari _hafizhahullah_ yang bertema "Husnu al-'Isyroh az-Zaujiyah"
•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Langganan:
Postingan (Atom)